Bebas dengan Disambut Ribuan Kader HMI, Anas Urbaningrum : Kamus Saya Adalah Perjuangan Keadilan


BANDUNG, Sulselpos.id - Mantan Ketua PB HMI Periode 1997-1999 Anas Urbaningrum disambut ribuan kader HMI di lapas Sukamiskin setelah dinyatakan bebas dari hukum yang menjeratnya, Selasa (11/4/23).

Dirinya meminta lawan politiknya untuk tidak panik setelah dirinya bebas dari penjara.

Anas mengaku kembalinya ke medan juang tidak untuk melakukan balas dendam. Ia menegaskan, kebebasannya bukan sebagai pertentangan dengan orang-orang yang menganggap dirinya sebagai lawan politiknya.

“Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak,” kata Anas dalam pidatonya usai keluar dari Lapas Sukamiskin Kota Bandung, dikutip dari VIVA.co.id, Selasa (11/4/2023).

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, dalam benaknya sama sekali tidak ada kamus pertentangan dan permusuhan. Ia hanya ingin terus menjunjung tinggi asas perjuangan keadilan untuk Indonesia yang lebih baik.

“Tidak ada kamus pertentangan permusuhan, tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan,” tambahnya.

Namun, apabila masih ada orang yang merasa termusuhi, kata Anas, maka itu sebagai konsekuensi dari asas keadilan yang diusungnya.

“Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf bukan karena saya hobi permusuhan, tetapi karena itu konsekuensi perjuangan keadilan. Jadi hati saya adalah sikap persaudaraan, sikap persahabatan. Itu yang ingin saya garis bawahi,” pungkas Anas.

Seperti diketahui, Anas Urbaningrum disambut dengan meriah oleh ribuan loyalisnya saat keluar dari Lapas Sukamiskin Bandung. Diantaranya adalah aktivis mahasiswa mulai dari HMI hingga Kelompok Cipayung, sejumlah elit politik dan para pejabat negara.

Sejumlah elit politik yang ikut menjemput Anas Urbaningrum ke Lapas Sukamiskin yakni, Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Barat Saan Mustopa, kader PDIP sekaligus anggota KAHMI Rifqi Karsayuda, Ketua PKN, Gede Pasek Suardika, dan yang lainn

Kholis

0 Komentar