Angka Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Ini Yang Dilakukan Pemkab Boyolali


BOYOLALI, Sulselpos.id--
Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah angka kematian kasus terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat, hal itu mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mengambil kebijakan guna melakukan antisipasi dengan membentuk petugas pemakaman di tingkat Kecamatan. Jumat, (02/07/21)


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten  Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo menjelaskan, pembentukan petugas pemakaman Covid-19 di tingkat Kecamatan dengan tujuan untuk mendukung petugas pemakaman Covid-19 tingkat Kabupaten. 


Namun sampai hari ini, kata pria yang yang akrab disapa Yoyok ini,  baru ada 12 Kecamatan yang sanggup untuk mengadakan pemakaman yang akan ditangani oleh tim satuan tugas (satgas) Covid-19 Kecamatan dari jumlah 32 kematian, hampir di semua Kecamatan rata.


“Untuk mempermudah, mempercepat laju pelayanan pemakaman selama 24 jam,” ujar Yoyok, Kamis (01/07/2021).


Adapun daftar Kecamatan yang sudah siap dengan petugas pemakamannya adalah Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, dan Karanggede. Selanjutnya Kecamatan Boyolali Kota, Tamansari, Ampel, Cepogo, Musuk, Mojosongo, Klego serta terakhir Kecamatan Andong.


Lebih lanjut, Yoyok menambahkan, setiap tim terdiri sembilan orang dengan masing-masing punya tugas pokok fungsi yakniu petugas pemanggul peti jenazah, petugas penimbun liang lahat, petugas penyemprot, sopir, petugas administrasi dan dokumentasi, petugas pembaca doa dan pengawas pemakaman. Seluruh petugas memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. 


“Semua kebutuhan terkait itu di- back up full oleh Pemkab Boyolali," terang Yoyok


Diketahui, dalam sepuluh hari terakhir pada bulan Juni, minimal ada 20 kematian Covid-19 setiap harinya. Petugas pemakaman tingkat Kecamatan akan aktif bekerja mulai hari ini dan Relawan di tingkat Kecamatan diambil dari masing-masing Desa untuk menjadi tim kecamatan dari 9 orang.


(Red)

0 Komentar