Dialog Kerakyatan Digelar, DPRD Makassar Justru Absen
Makassar, Sulselpos.id- Terselenggaranya Dialog Kerakyatan Cipayung Plus Kota Makassar dipandang sebagai ruang penting untuk mempertemukan berbagai gagasan, kritik, dan harapan demi perbaikan bersama.
Bagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dialog yang berlangsung di Lapangan Tribun Karebosi Makassar (01/10) kemarin, bukan sekadar forum seremonial, melainkan momentum untuk mengokohkan komitmen bersama dalam membangun demokrasi yang berlandaskan nilai kemanusiaan serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).
“Harapan kami, dialog ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang bisa ditindaklanjuti, baik oleh pemerintah daerah, aparat keamanan, maupun lembaga terkait, dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Makassar hari ini. Mulai dari aspek keadilan sosial, pelayanan publik, hingga penegakan hukum yang berkeadilan,” ungkap perwakilan IMM, Nasruddin. Kamis (2/10/25).
Namun demikian, Cipayung Plus Kota Makassar menyayangkan ketidakhadiran Ketua DPRD Kota Makassar yang sejatinya telah diundang dalam forum strategis ini.
Sebagai lembaga legislatif yang memiliki peran penting dalam mewakili aspirasi rakyat, DPRD Kota Makassar diharapkan hadir untuk mendengarkan langsung keresahan, gagasan, serta solusi yang ditawarkan dalam forum dialog kerakyatan.
“Kami menilai ketidakhadiran DPRD Kota Makassar merupakan bentuk abai terhadap peran penting legislatif dalam mendengarkan suara rakyat. Padahal, forum ini adalah wadah bersama untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan kota dalam membahas isu-isu mendasar terkait demokrasi, HAM, dan arah pembangunan Makassar,” tegas perwakilan Cipayung Plus Kota Makassar.