PAMEKASAN, Sulselpos.id - Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pamekasan menggelar pertemuan tokoh lintas agama dengan tema 'Wawasan Kebangsaan Menuju Pilkada Damai’, di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Rabu (18/9/2024).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua FKUB Jawa Timur, Kasubdit Politik Intelkam Polda Jatim, Bakesbangpol Jawa Timur, Ketua FKUB Kabupaten Pamekasan, Kapolres Pamekasan.
Selain itu, kegiatan ini juga turut diikuti oleh pengurus FKUB, FKPUB, FKUB, dan tokoh-tokoh lintas agama lainnya se-Kabupaten Pamekasan.
Ketua FKUB Jawa Timur, Kiai A. Hamid Syarif mengapresiasi kegiatan pertemuan tokoh lintas agama yang digagas FKUB Kabupaten Pamekasan.
Menurutnya, pelaksanaan pilkada 2024 ini diharapkan bisa berjalan dengan lancar, aman, damai, dan guyub.
"Bahwa Pilkada dimana pun, mayoritas yang ikut itu umat beragama. Dan kami, sebagai ketua FKUB berharap semua pengurus FKUB kabupaten /kota se Jawa Timur agar supaya punya peran," katanya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa peran yang dimaksud, bagaimana FKUB menjadi motor dalam memberikan edukasi terhadap umatnya, baik di gereja, kelenteng, dan masjid, untuk menjadi bagian dari masyarakat yang menjaga kondusifitas, menghindari isu SARA dan hoaks.
Kiai A. Hamid Syarif mengatakan, isu SARA dan hoaks harus dihindari semaksimal mungkin. Karena walau bagaimanapun itu sangat merugikan umat. Terutama kepada agamanya itu sendiri, baik itu Islam, Kristen, dan lainnya.
"Yang paling dirugikan kalau isu SARA itu umat Islam. Di Pamekasan mayoritas Islam kan, jadi kalau ada isu SARA, siapa lagi kalau bukan sesama umat Islam. Agama lain, kan kecil disini. Kalau nanti isu SARA itu terjadi di kalangan umat Islam, yang rugi kita sendiri," tuturnya.
Dia pun berharap, agar para imam, pastur, biarawan, dan pemuka agama yang memiliki kompetensi dan memiliki korelatif dengan umat agar selalu menggaungkan perdamaian, dan pilkada damai ini.
"Sehingga umat itu tenang. Tetap ikut pilkada, tapi tenang. Dengan rasa aman, damai, pergi ke TPS," imbuhnya.
Sementara, Ketua FKUB Kabupaten Pamekasan KH. Abd Mu'id Khozin mengatakan, kegiatan dialog ini merupakan ajang silaturahmi, bukan hanya Pamekasan, tapi se-Madura.
"Intinya ada seruan moral agar supaya masyarakat yang memiliki hak pilih tidak golput. Kemudian, jadikan Pilkada Serentak 2024 ini betul-betul demokratis. Jadi tidak ada saling benci, atau mungkin saling menjelekkan, sehingga pilkada ini berjalan damai dan tidak ada rintangan, berjalan lancar sesuai dengan pilihan kehendak masyarakat masing-masing," katanya.
Pihaknya menegaskan, secara kelembagaan, FKUB harus menjaga netralitas tidak boleh terlibat ke politik praktis. Untuk itu, kata KH. Abd Mu'id Khozin, FKUB di Pamekasan sudah terbentuk di kecamatan-kecamatan, yang memudahkan koordinasi apabila ada permasalahan.
"Bahkan di tingkat desa ada. Hal ini membuat koordinasinya lebih enak, jika ada masalah yang harus diselesaikan, maka FKUB di tingkat kecamatan juga bertanggung jawab atas hal itu," ungkapnya.
Lebih, pihaknya menegaskan jika FKUB se-Madura, khususnya Pamekasan berkomitmen untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pilkada damai, menghindari isu SARA dan hoaks.
"Ini sangat penting, makanya semua sarana ibadah tidak boleh difungsikan untuk meletakkan sesuatu yang dapat menggangu kerukunan umat beragama. Masjid, gereja, dan kelenteng dilarang untuk dipasangkan gambar-gambar para calon," tegasnya.
Sementara Sekretaris FKUB Pamekasan Sapto Wahyono mengajak agar semua FKUB kabupaten/kota agar juga menggelar kegiatan sebagaimana yang telah dilakukan FKUB Kabupaten Pamekasan.
"Sehingga upaya merukunkan umat beragama terutama pada suasana jelang Pilkada 2024 ini lebih masif. Dengan demikian, apa yang kita harapkan untuk menuju pilkada damai dapat kita rasakan dan masyarakat tidak ada satu pun yang betul-betul menikmati pesta demokrasi ini," terangnya.
Haeril
0 Komentar