Kapolres Sinjai Diskusi Interaktif Bersama Petani Pohon Aren dan Lontar di Sinjai Tengah



SINJAI, Sulselpos.id - Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara Ke-78 pada tahun 2024, Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah kembali mengadakan acara Diskusi Interaktif yang kali ini melibatkan para petani pohon aren dan lontar di Aula Kantor Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Selasa (25/6/24).

Diskusi ini tidak hanya dihadiri oleh petani, tetapi juga melibatkan berbagai pihak dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sinjai Borong, Sinjai Tengah, Sinjai Selatan, dan Bulupoddo. 

Turut hadir dalam acara ini adalah perwakilan Forkopimda, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSI), Dinas Kesehatan, unsur Forkopimcam, Kapolsek dari masing-masing kecamatan yang terlibat, Kepala Desa/Lurah, Bhabinkamtibmas dari empat Polsek, serta para petani pohon aren dan lontar. PJU Polres Sinjai dan Polsek mengikuti acara ini melalui Zoom meeting.

Dalam sambutannya, Kapolres Sinjai menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Bhayangkara Ke-78. 

"Dalam rangka Hari Bhayangkara ini, Polres Sinjai melaksanakan kegiatan yang tidak biasanya. Perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara tahun ini, bagaimana kami menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan nantinya tidak muncul gangguan kamtibmas," ujar Kapolres Sinjai.

Dalam diskusi tersebut, Kapolres Sinjai juga memaparkan data kriminalitas yang terjadi dari tahun 2023 hingga bulan Juni 2024. 

Ia menjelaskan bahwa tindak kriminal dan kecelakaan lalu lintas sering kali dipengaruhi oleh konsumsi minuman keras. 

Sebagai langkah preventif, Polres Sinjai telah melakukan operasi terhadap minuman keras jenis ballo dan menindak pelaku- pelaku dengan proses hukum yang berlanjut hingga ke pengadilan sampai dijatuhi hukuman yang berkekuatan tetap.

Acara tersebut juga diisi dengan pemutaran video tentang proses pembuatan gula dari pohon aren dan lontar. 

Pemutaran video ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada para petani agar dapat memanfaatkan pohon aren dan lontar secara lebih produktif dan tidak memperoduksi minuman keras jenis ballo.

Kapolres Sinjai berharap bahwa melalui kegiatan ini, para petani akan lebih termotivasi dalam mengembangkan produksi gula aren dan lontar yang berpotensi meningkatkan pendapatan mereka.

Salah satu inspirasi juga disampaikan oleh Lurah Pasir Putih Kecamatan Sinjai Borong, Nurhayati IS. Ia berbagi tentang pengalaman dan strategi dalam mengelola pembuatan gula aren yang telah berhasil meningkatkan pendapatan para petani di daerahnya. 

"Pengelolaan yang baik dan inovatif dapat menghasilkan rupiah yang signifikan bagi petani gula aren dan lontar," ujarnya.

Kapolres Sinjai menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pohon aren yang tidak tersebar merata di semua kecamatan. 

"Olehnya itu, kita manfaatkan dan hasilkan sesuatu yang bernilai dari apa yang kita miliki bukan sebaliknya dijadikan minuman keras jenis ballo dan nantinya berujung tindak kriminal dan merugikan diri sendiri dan orang lain," jelas Kapolres Sinjai.

Dukungan dari akademisi juga menjadi salah satu poin penting dalam diskusi ini. Wakil Rektor UMSI mengapresiasi langkah preventif yang dilakukan oleh Kapolres Sinjai dan menekankan pentingnya dorongan serta sentuhan teknologi dalam produksi gula aren. 

"Produksi gula aren harus didorong dan diberikan sentuhan teknologi agar lebih efisien dan menghasilkan produk dengan cepat dan lebih berkualitas," ujar Wakil Rektor UMSI.

Diskusi interaktif ini tidak hanya menjadi ajang tukar pikiran dan memberi masukan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara aparat kepolisian dengan masyarakat, khususnya para petani pohon aren dan lontar. 

Kapolres Sinjai berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan membantu mengurangi potensi gangguan kamtibmas di wilayah Sinjai.

Dengan adanya kolaborasi antara pihak kepolisian, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan produksi gula aren dan lontar di Sinjai dapat meningkat, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal, dan nantinya mengurangi potensi gangguan Kamtibmas. 

Selain itu, sekaligus mempererat hubungan antara aparat dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sinjai.

Haeril

0 Komentar