Warek II UIN Alauddin Bawakan Materi Filosofi Haji kepada Peserta SPMH Angkatan VIII Tahun 2023


MAKASSAR, Sulselpos.id - Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr. K. H. Andi Aderus, Lc, M.A membawakan materi Filosofi Haji di hadapan peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji (SPMH) Angkatan VIII (Mandiri) tahun 2023, di Wisma Shafa Embarkasi Asrama Haji Makassar, pada Minggu (1/10/2023).

Dalam keterangannya, ia menuturkan bahwa filosofi ibadah itu wajib diketahui sebelum melakukan ibadah itu sendiri. 

"Filosofi itu penting diketahui. Tanpa mengetahui filosofi dari sebuah ibadah, maka ibadah tersebut seperti tidak berisi, hanya sekedar melakukan saja, tanpa mengetahui bagaimana filosofinya," ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, pelaksanaan ibadah haji, mirip dengan perjalanan orang menuju akhirat. 

"Setiap hari jika ada orang meninggal, semua harta benda ditinggalkan. Rumah yang mewah, mobil yang hebat, dan semua harta benda tidak kita ikut saat kita meninggal. Kita datang ke dunia tanpa membawa apapun, dan pulang pun demikian. Semua fasilitas yang kita dapatkan di dunia, itu hanyalah titipan dan sementara saja. Kita akan kembali ke akhirat hanya dengan membawa 2 helai pakaian, yang disebut dengan kain kafan. Pelaksanaan haji adalah puncak kejayaan kita kepada Islam. Dalam artian persiapan kita untuk menghadap kepada Allah SWT," ungkapnya. 

Tak hanya itu saja, Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar itu juga mengungkapkan, bahwa semua tindakan yang ada pada rukun ibadah haji ialah bukti loyalitas dan kepercayaan seseorang kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. 

"Ada beberapa rukun pada ibadah haji, ada wukuf, tawaf dan lain-lain. Berbicara mengenai tawaf itu sendiri sebenarnya adalah bagaimana kita menunjukkan sikap loyalitas kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Meskipun kita mengikrarkan setiap sholat kita. Itu adalah bentuk loyalitas kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena kita tidak ada melakukannya jika itu bukan perintah-Nya," ungkapnya. 

"Tawaf itu adalah simbol kehidupan. Harus tawaf jika kehidupan ingin berkelanjutan. Itu semua adalah perintah Allah SWT, kita tawaf bukan karena ka'bahnya, kita cium hajar Aswad, bukan karena hajar aswadnya. Tetapi itu dilakukan sebagai wujud loyalitas kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW," kuncinya. 

Sebagai informasi, Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr. K. H. Andi Aderus, Lc, M.A telah membuat buku dengan judul Filosofi Islam, yang di dalamnya juga membahas terkait filosofi ibadah haji.

Devi

0 Komentar