Jadi Narasumber Pos Ngobrol , Rini Asriasni Ajak Terapkan Metode 5D Jika Terjadi Kekerasan Perempuan

Rini Asriasni kerudung silver saat pos ngobrol melalui via zoom
MAKASSAR, Sulslpos.id - Rini Asriasni Founder Sirine dan Satgas PPKS Universitas Indonesia yang merupakan Narasumber Pos ngobrol yang digelar melalui via zoom, Jumat (9/12/22).

Pos ngobrol yang bertemakan "Kampanye 16 HAKTP : Ciptakan ruang aman dan bebas kekerasan seksual di Kampus". Rini Asriasni mengungkapkan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan merupakan momentum yang digerakkan secara internasional dengan wujud Orange the World adalah bentuk penolakan para aktivist perempuan terhadap sexual harrassment, sexual abuse, sexual violence, dan sebagainya. 

"Di Indonesia sendiri, ini juga menjadi perhatian Komnas Perempuan bersama dengan organisasi-organisasi yang memiliki konsen terhadap hak-hak perempuan," ujar Rini.

"Kami, Solidaritas Perempuan Indonesia (SIRINE), bergandengan tangan dengan Media Sulselpos sebagai bentuk kepedulian dan kampanye terhadap kekerasan terhadap perempuan," kata Rini.

Rini mengungkapkan Sebagai founder SIRINE dan saat ini diberikan amanah sebagai Anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (SATGAS PPKS) Universitas Indonesia yang baru-baru terbentuk November kemarin melalui penetapan Rektor Universitas Indonesia, sudah menjadi kewajiban kami dalam menyebar luaskan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di Perguruan Tinggi. 

"Pada dasarnya, kasus KS di PT, diibaratkan fenomena gunung es. Meskipun beberapa kasus terkuak karena adanya aduan, juga tidak bisa kita pungkiri akan lebih banyaknya kasus yang tidak terkuak karena keraguan dari korban. Biasanya, keraguan dari korban untuk speak up didasari pada ketakutan-ketakutan terjadinya victim blaming, reviktimisasi, playing victim oleh pelaku sehingga menimbulkan simpati orang-orang untuk membela pelaku," lugasnya.

"Dalam kasus seperti ini, selain keberanian dari korban, juga perlu adanya dukungan-dukungan dari orang terdekat agar korban merasa tidak sendiri. Hal-hal kecil tersebut perlu menjadi perhatian kita juga, tidak menghakimi korban, tidak menyebarkan identitasnya, juga tidak memberikan cibiran-cibiran yang berakibat pada manjrunnya semangat korban," jelas Founder Sirine ini.

"Satgas di beberapa PT telah terbentuk, kemudian berusaha menyusun program-program penanganan dan pencegahan kekerasan seksual. Apabila terjadi KS metode 5D ini perlu dilakukan yakni, didokumentasikan, dialihkan, ditegur, dilaporkan, dan dirangkul (korban).
Jangan takut meminta pertolongan saat mengalami KS, jangan ragu untuk speak up, keberanian kita adalah bentuk penolakan dan penghapusan kekerasan seksual," tutupnya.

Ims

0 Komentar