Sekolah Islam Inklusif Se-Sulsel Sukses Digelar DEMA FDK UINAM


MAKASSAR, Sulselpos.id - Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, sukses melaksanan kegiatan Sekolah Islam Inklusif.

Mengusung tema “Mendialogkan agama, membaca realitas”. Kegiatan tersebut diikuti berbagai perwakilan dari kampus yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel) bahkan ada perwakilan dari kampus di luar provinsi Sulsel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 14 sampai 17 Juli 2022. Hari pertama dan kedua dilaksanakan di Lecture Teater (LT) FDK UIN Alauddin Makassar, kemudian dilanjutkan di Gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Sulsel.

Sekolah Islam Inklusif ini para peserta diajak berpikir secara merdeka, dengan dihadirkannya para pemateri nasional. Diantaranya; Prof, Dr. H. Moch Qasim Mathar, MA dan Prof, Dr. Mustari Mustafa, M.PD, lalu hadir Dr. Nurhidayat Said, M.Ag, Dr. Bukhari Fakka S, Pd, Muhammad Akbar Akar, Muhammad Ridha, Muhammad Asratillah, S, S.T, M.T, kemudian Siti Indah Khanazahrah.

Maulana Ishak selaku Ketua Dema FDK UINAM mengungkapkan Tujuan dari kegiatan ini adalah terbentuknya mahasiswa yang mampunyai kemerdakaan dalam berfikir 

"Harus mampu memposisikan islam sebagai agama rahmatan lil’alamin yang berada di tengah-tengah agama lainnya serta diharap peserta mampu membentengi diri dari maraknya paham-paham ekstrimis di indonesia," katanya.

Ketua panitia kegiatan menyampaikan dalam keterangan tertulisnya, bahwa dengan suksesnya dilaksanakan kegiatan ini para alumni Sekolah Islam Inklusif diharapkan bebas dalam berpikir dan memiliki kapabilitas intelektual yang berkualitas.

“Setelah terlaksananya kegiatan ini (Sekolah Islam Inklusif) yang menjadi harapan terhadap para peserta yang mengikuti sampai selesai forum ini, para peserta diharapkan mampu menciptakan bentuk kadar berpikir, serta menciptakan kepribadian yang dengan tingkat berpikir yang berkualitas,” harap Mendo, sapaan akrab dari Alfian Yahya.

Senada dengan itu, peserta utusan dari Universitas Tadulako, Rahmat merasa bahwa kegiatan ini sangat memberikan pemahaman yang luas dan kesan yang mendalam.

“Kegiatan ini sangat memberikan kesan yang mendalam buat saya dan kegiatan ini memberikan pengetahuan baru, relasi yang luas dan positif. Dan tentunya juga materi yang membuka pemikiran saya tentang ketauhidan,” ungkapnya.

Red

0 Komentar