Kolaborasi Model Filantropi Islam dan NDEAS, Mampu Stabilkan Ekonomi Pasca Pandemi


OPINI, Sulselpos.id - Sejak pertama kali munculnya Covid-19 di kota Wuhan Cina pada akhir tahun 2019 dan telah menyebar ke 185 Negara dan wilayah di dunia yang mengakibatkan jutaan orang meninggal. 

Untuk membendung penyebaran Virus lebih lanjut, masing-masing pihak di seluruh dunia menerapkan berbagai langkah untuk Negara dan Kota pada tingkat yang berbeda-beda. 

Negara Indonesia adalah salah satu negara yang terjangkit virus ini, langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan Great Lockdown dengan cara menutup perbatasan, menutup tempat kerja dan sekolah serta membatasi pertemuan besar. 

Dengan diterapkannya Great Lockdown menimbulkan efek yang luar biasa salah satunya di bidang perekonomian. Kegiatan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak lembaga memangkas perkiraan pertumbuhan terhadap ekonomi. 

Mentri keuangan, Sri Mulyani Indrawati Memprediksi pertumbuhan ekonomi dalam skenario terburuk bisa memncapai 4.0%. 

Sementara itu, secara keseluruhan pertumbuhan komponen penerimaan pajak hingga akhir bulan maret 2020 masih bersumber dari pajak atau konsumsi rumah tangga. 

Meskipun penerimaan pajak juga masih dibayangi akibat tren pelemahan industri, manufaktur dan aktivitas pergadangan Internasional serta pelemahan aktivitas ekonomi akibat penyebaran Covid-19.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, umat islam telah memberikan peran terbaiknya melalui berbagai bentuk atau model Filantropi dalam ekonomi dan keuangan syariah. 

Islamisasi ekonomi tidak bisa berdiri sendiri tanpa islamisasi setiap muslim dan islamisasi masyarakat, seperti islamisasi suatu masyarakat diwujudkan dengan organisasi keluarga muslim. 

Islamisasi dapat diwujudkan dengan meningkatkan jumlah ekonom yang memiliki pengetahuan syariah, (Abdurrahman&Yatto:2020).

Filantropi Islam merupakan praktik kedermawanan dalam tradisi islam melalui Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf atau biasa disingkat dengan ZIFWAF. Salah lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak dalam filantropi islam adalah BMT. 

BMT sangat berperan penting dalam strategi Pembangunan Ekonomi Pasca Pandemi karena BMT merupakan lembaga yang di dalamnya memiliki dua orientasi sekaligus yaitu beriorientasi laba dan nirlaba. 

BMT yang memanfaatkan sebagai bait almal dalam konteks ini lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (Sosial) yang sumber dananya diperoleh dari ZISWAF, selanjutnya dana tersebut diserahkan kepada Mustahiq. 

Dengan demikian pemberdayaan ekonomi yang dilakukan tidak terbatas pada sisi ekonomi dan kehidupan materil saja, melainkan juga pada sisi agama dan kehidupan spritualnya. 

The National Domestic Auto Sustainability (UNDEAS-Model ) merupakan skema ekonomi domestik dan tetangga yang adil dan harmonis. Ini didasarkan pada intraksi antara serangkaian platform ekonomi. 

Lebih tepatnya implementasi model keberlanjutan otomatis ekonomi domestik (NDEAS-Model) melibatkan penerapan dan koordinasi serangkaian platform ekonomi dengan impilasi sosial dan ekonomi pada prioritas yang berbeda masing-masing serta penerapan sosial ekonomi baru. 

Model Pembangunan untuk menggantikan integrasi ekonomi global melalui kerangka kerja globalisasi dengan pembangunan ekonomi domestik yang lebih kuat dibawah kerangka kerja deglobalisasi, (Ruiz Estrada: 2022).

Interaksi ini didasarkan pada 4 Platform Ekonomi, yakni : 

Pertama, Standarisasi Pendidikan dan Pelatihan teknis dalam negeri. Nah program ini menggunakan kerangka kerja tindakan untuk menciptakan sumber daya manusia domestik berkuliatas tinggi berdasarkan standarisasi pendidikan dan pelatiahan ditingkat nasional. 

Dalam platfrom ini juga kerangka kerja tindakan digunakan untuk membakukan pendidikan domestik di negara untuk secara bersamaan menciptakan kondisi untuk menghasilkan pekerja rumah tangga yang sangat berkualitas dengan produktivitas dan daya saing yang tinggi.

Kedua, Infrastruktur dan Transportasi Produktif Domestik. Bagian dari platform ini adalah mempertimbangkan kedua jenis Infrastruktur dan Tranfortasi dalam Infrastruktur Publik Domestik dan Transportasi dan Infrastruktur Swasta Domestik dan Transportasi. 

Platfrom ini memiliki tujuan umum yaitu mendapatkan dukungan finansial dari organisasi teknis dan keuangan regional.
Ketiga, Perdagangan Selektif, Investasi dan Perlindungan Pariwisata.

Nah Platfrom ini memiliki tujuan umum yaitu; memusatkan upaya dimana saja dan negara tetangga untuk menciptakan platfrom yang lebih kuat untuk mempromosikan perdagangan, investasi dan pariwisata di tingkat intra tetangga. 

Selain dari tujuan umum, platform ini juga memiliki tujuan khusus yakni: berupaya memperluas produksi dan ekspor nasional negara manapun dipasar tetangga yang berbeda berdasarkan peningkatan produktivitas dan daya saing domestik serta menarik investasi langsung daerah dan wisatawan dari berbagai Negara tetangga.

Keempat, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Pada platform ini memiliki gagasan utama yaitu: mencari solusi untuk berbagai masalah dalam pengelolaan dan perencanaan sumber daya alam dan lingkungan di Negara manapun.

Platforom ini memfokuskan pada prosedur administrasi, kerangka hukum dan organisasi kelembagaan untuk membantu meningkatkan lingkungan dan pengunaan bencana alam masing-masing, Yulia Puspitasari Gobel: 2020.

Dengan Kombinasi Model Filantropi Islam dan NDEAS, saya rasa dapat menstabilkan ekonomi pasca pandemi karena dengan Filantropi islam ini dapat mengelola dana yang bersifat Nirlaba (Sosial) dan dengan model NDEAS beserta 4 Platform diatas masing-masing memiliki tujuan dan gagasannya yang dapat meningkatkan ekonomi pasca pandemi dalam bidang manapun. 

Penulis : A.Wahyuni
(Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah
IAIM Sinjai)

Tulisan Tanggung Jawab Penuh Penulis

0 Komentar