Cegah Kasus Aliran Sesaat, Kabid Humas Polda Sulsel : Peran Tokoh Agama Diperlukan


MAKASSAR, Sulselpos.id - Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol E. Zulpan,  menghimbau kepada masyarakat Sulawesi Selatan agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming atau kepercayaan yang dijanjikan oleh oknum tertentu terutama yang bernuansa mistik, karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip budaya, agama dan hukum. 

E. Zulpan merujuk pada peristiwa yang tidak lazim yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana diketahui oknum orangtua di Gowa Sulawesi Selatan tega melukai mata putrinya sendiri yang masih berusia enam tahun karena diduga motifnya untuk meraih kekayaan dengan jalan pintas (pesugihan) hal ini diduga berkaitan dengan akibat pengaruh aliran sesat.

Terkait itu, E. Zulpan memastikan, berbagai kasus pelanggaran dan penyimpangan di tengah masyarakat khususnya yang terkait dengan kasus di Gowa tersebut, aparat Kepolisian telah melakukan proses penegakan hukum kepada pelaku dan orang-orang yang terlibat.

"Berrbagai kasus pelanggaran dan penyimpangan semestinya tidak hanya berhenti pada proses penegakan hukum, namun lebih dari itu perlu dilakukan upaya-upaya preventif (pencegahan)," ucapnya, Kamis (23/09/21).

Olehnya itu, E. Zulpan mendorong kalangan ulama dan muballigh untuk terus aktif meluruskan penyimpangan dan kejahatan yang kerap terjadi di tengah masyarakat.

Menurutnya, peran tokoh agama secara maksimal dapat menekan penyimpangan pemahaman agama dan kejahatan secara umum di tengah masyarakat. 

"Perlu dilakukan kembali evaluasi secara menyeluruh terkait proses, materi, metode dan pendekatan dalam penyampaian pesan agama terhadap berbagai lapisan masyarakat," ungkap E.Zulpan.

Lebih lanjut, E. Zulpan, kegiatan penyampaian pesan agama yang selama ini pada umumnya massif di perkotaan, kedepan perlu dipikirkan agar pesan agama yang haqiqi dapat menyasar masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok pedesaan. Karena selama ini yang sering menjadi korban sejenis aliran sesat khususnya adalah masyarakat awam terlebih yang tinggal di pelosok pedesaan. 

Evaluasi ini penting dilakukan agar posisi kalangan tokoh agama dan penyampaian  pesan agama saat ini dan kedepan benar-benar dapat menjadi bagian solusi dari problematika yang tengah dihadapi masyarakat.

"Ya harus diakui sinergi dan kolaborasi antara ulama, muballigh dan jajaran Kepolisian mutlak dilakukan, karena keamanan sejatinya adalah tanggungjawab kita bersama sebagai bangsa untuk menjaganya," tutup E. Zulpan.

Haeril

0 Komentar