Prajurit Infanteri Siswa Dikjurtaif Abit Dikmata Dikukuhkan, Ini Pesan Danpussenif


KLATEN, Sulselpos.id - Kolonel Inf Fajar Nugraha mewakili Danrindam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Tarsono, menutup Upacara Tradisi Pengukuhan Prajurit Infanteri Siswa Dikjurtaif Abit Dikmata TNI AD di Lapangan Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (03/07/21).

Wadan Rindam, Kolonel Inf Fajar Nugraha mengatakan Latihan Yudha Wastu Pramuka dan Tradisi Pembaretan ini merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang Prajurit infanteri.

“Kegiatan ini bertujuan memupuk jiwa korsa dan semangat kebersamaan di antara sesama warga Korps Infanteri. Serta merupakan salah satu upaya menumbuhkan nilai-nilai kejuangan para prajurit dalam rangka mengimplementasikan segala kemampuan yang dimilikinya. Untuk menjadi prajurit Infanteri yang handal dan selalu berhasil dalam setiap Medan penugasan,” terangnya.

Ditengah pandemi Covid-19 yang menjadi permasalahan global saat ini dan adanya kebijakan ketentuan melaksanakan sistem kerja dalam tatanan normal baru di lingkungan TNI AD. Wadan Rindam berharap hal tersebut tidak mengurangi esensi latihan dan nilai-nilai tradisi yang terkandung di dalamnya.

“Semboyan Yudha Wastu Pramuka yang mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat. Oleh karena itu dengan telah disahkannya penggunaan baret Infanteri ini, menuntut para prajurit sekalian untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kemampuan fisik. Dengan didukung semangat juang jiwa korsa serta kebanggaan yang tinggi terhadap kecabangan Infanteri sebagai bekal pengabdian kepada Bangsa dan Negara tercinta,” tegasnya.

Amanat Komandan Pussenif Letjen TNI Arif Rahman yang dibacakan oleh Wadan Rindam sebagai irup mewakili Danrindam, Komandan Upacara Kapten Inf Ramses.

Dalam kesempatan ini Danpussenif menekankan beberapa hal untuk dipedomani dan dilaksanakan. Pertama, Mampu memelihara kebugaran fisiknya di atas kemampuan standar untuk selalu siap melaksanakan tugas setiap saat. 

Kedua, Mahir melaksanakan gerakan perorangan dengan tangkas dihadapkan kepada aspek Medan di lapangan.

Ketiga, Mahir bernavigasi dan bermanuver dihadapkan kepada taktik dan teknik bertempur dalam hubungan perorangan kelompok dan satuan.

Keempat, Mahir menembak dan mengenali sasaran tembak dengan benar dan tepat.

"Kelima, Mahir melaksanakan pertempuran perorangan sebagai prajurit petarung,” tandas Danpussenif dibacakan Wadan Rindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Fajar Nugraha.

Laporan: Imran

0 Komentar