Maraknya Beredar Kosmetik Berbahaya, Badko HMI Sulselbar Desak Kepala BPOM Sulsel Mundur dari Jabatannya



MAKASSAR, Sulselpos.id - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)  Sulawesi Selatan diminta untuk mundur oleh Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Barat karena lemahnya pengawasan terhadap kosmetik di wilayah Sulsel, terutama di Makassar dan sekitarnya.

Hal itu disampaikan oleh Muhammad Amri selaku Ketua Bidang PTKP Badko HMI Sulselbar bahwa Kepala BPOM Sulsel gagal dalam pengawasan peredaran kosmetik, karena banyak produk berbahaya yang terdaftar namun tidak diawasi dengan baik, termasuk yang mengandung merkuri dan hidrokuinon, jika hal ini dibiarkan bakalan berdampak pada kesehatam banyak orang.

"Kami menegaskan bahwa BPOM, sebagai lembaga negara, seharusnya menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif, bukan hanya memberikan nomor registrasi tetapji juga pengawasi peredaran kosmetik yang beredar karena jika dibiarkan ini termasuk pemicu krimilitas," ungkapnya, Selasa (05/11/24).

Ia juga menekankan bahwa HMI Badko Sulselbar perlu adakan aksi demonstrasi sebagai bentuk protes akibat lalainya BPOM Sulawesi Selatan dalam pengawasan Kosmetik di wilayah kerjanya.

Selain itu Amri juga menyinggung soal peranan Polda Sulsel dalam penyelesaian tindakan kriminal peredaran obat-obatan ataupun kosmetik berbahaya.

"Untuk Polda Sulawesi Selatan, kepala BPOM Sulawesi Selatan perlu diperiksa dan merk-merk dagang yang terindikasi mengandung bahan berbahaya jangan sampai ada tindakan KKN yang menyebabkan produk tersebut tetap beredar luas. Jangan sampai ada kesepakatan di bawah meja sehingga produk tersebut dapat izin meskipun terindikasi berbahaya," tegasnya.

Haeril
ADVERTISEMENT