Saling Klaim Kemenangan, Kohati PB HMI Dilanda Dualisme, Siapakah Yang Sah?


PONTIANAK, Sulselpos.id - Musyawarah Nasional (Munas) Korps Hmi-Wati ke-XXV yang berlangsung di Pontianak dilanda dengan konflik dualisme.

Hal ini terlihat dalam dengan beredarnya beberapa pamflet yang saling mengklaim kemenangan.

Sri Meisista yang merupakan kader HMI-wati Cabang Palu itu mengalahkan 10 kontestan lainnya di Munas Kohati XXV di Pontianak dengan mendapatkan suara terbanyak.


Sri Meisista berhasil meraup 52 suara, disusul Iik Nurul Fatimah dengan 38 suara, Dri Fia Yulanda 32 suara, Reza Purnama 31 suara, Fifty Ayu Lestari dengan 26 suara.


Kemudian, Riska 13 suara, Nirwana 10 suara, Masnia Ahmad 9 suara, Dini Yuliana Solid 5 suara, Wahyu 3 suara, sementara Khoirotun Niswah nol.


“…Memutuskan, menetapkan, satu saudari Sri Meisista sebagai fotmateur Ketua Umum Kohati PB HMI Periode 2023-2025…,” kata pimpinan sidang dalam forum Munas Kohati XXV di Hotel Grand Kartika, Jl Rahadi Usman, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (3/12/2023).


Kemudian dilangsir dari www.gagasan.indonesia.com, Reza Purnama terpilih menjadi Ketua Umum/Formature Korps HMI Wati (KOHATI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2023-2025. Dia terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) Korps HMI-Wati yang ke XXV di Hotel Grand Kartika Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar).


Zaza panggilan perempuan kelahiran Jambi tersebut menjadi Formature/Ketua Umum setelah ditetapkan menjadi pemenang dengan meraih suara sebanyak 118 dari jumlah suara keseluruhan 219 artinya ada 101 suara yang tidak mengikuti forum.


Kendati demikian mengakibatkan Munas Kohati PB HMI terpecah dan menghasilkan dua formatur ketua.


Kubu pertama dengan Formature Ketuanya yaitu Sri Meisista, Mid Formatur Satu Dri Fia Yulanda dan mid Formatur dua Riska.


Sedangkan kubu kedua Formature ketuanya Reza Purnama Mid Formatur satu IIK Nurul Fatmah dan Mid Formatur dua Fifty Ayu Lestari.


Par

0 Komentar