Kohati Cabang Makassar Sukses Gelar Pleno 1 dan Dialog Refleksi 57 tahun Kohati

Pengurus Kohati cabang Makassar dan Narasumber dialog 
MAKASSAR, Sulselpos.id - Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Makassar menggelar pleno 1 dan dialog Refleksi 57 tahun Kohati yang diselenggarakan di Grand Maleo Hotel, Sabtu (30/9/23).

Mengusung tema "Perempuan Makassar Butuh Apa? Wacana Kritis Menjelang Tahun Politik 2024". Dialog ini dihadiri narasumber drg. A. Rachmatika Dewi (Anggota DPRD Provinsi Sulsel), Endang Sari (Komisioner KPU Makassar), Dewi Hastuti (Sekretaris MD Forhati Sulsel) dan Kapolrestabes Makassar.

Ririn Nadia Thamrin selaku moderator dalam dialog ini mengatakan perempuan Makassar, seperti halnya di seluruh Indonesia, memiliki beragam aspirasi dan kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam konteks politik. Dialog ini menggarisbawahi beberapa poin penting

"Partisipasi Politik, Perempuan di Makassar membutuhkan lebih banyak peluang dan dukungan untuk berpartisipasi dalam politik. Ini mencakup keterwakilan yang lebih baik di lembaga-lembaga politik dan peluang untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan," jelasnya 

Ia juga mengungkapkan Pendidikan dan Kesetaraan dalam upaya meningkatkan peran perempuan dalam masyarakat, untuk mencapai kesetaraan keterwakilan menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. 

"Perempuan harus terlibat secara aktif dalam pembuatan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka, termasuk dalam proses politik dan pengambilan kebijakan," ungkapnya.

Sementara itu Ketua Kohati Cabang Makassar  Eka Zulaika mengatakan Penting untuk memberikan pendidikan politik kepada perempuan sehingga mereka dapat lebih memahami peran mereka dalam politik dan berkontribusi secara positif dalam proses demokrasi. 

"Hal ini akan membuat Perempuan Makassar memiliki akses yang lebih baik ke lapangan kerja, pelatihan keterampilan, sampai dukungan untuk pengembangan usaha kecil dan menengah. Hal ini juga akan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka," katanya 
 
"Serta aspek kesehatan, termasuk akses ke layanan kesehatan reproduksi dan perlindungan terhadap kekerasan gender yang sering kali menjadi isu serius di Makassar," lanjutnya 

Eka juga mengungkapkan Dialog seperti ini penting untuk memahami berbagai perspektif dan membangun konsensus dalam rangka mencapai kemajuan dalam isu-isu yang relevan bagi perempuan di Makassar. 

"Ini menggaris bawahi pentingnya mendengarkan aspirasi perempuan dan memberikan dukungan yang lebih baik dalam upaya memastikan kesetaraan gender dan peningkatan kualitas hidup mereka di Makassar, terutama menjelang tahun politik 2024," pungkasnya.

Par

0 Komentar