Tim Pengabdi DRTPM Dikti tahun 2023 Gelar Tata Cara Cegah Stunting dengan Perbaikan Sanitasi Air Bersih dan Jamban


MAROS, Sulselpos.id - Tim Pengabdi DRTPM Dikti tahun 2023 menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada hari Kamis (17/8/23)

 Kegiatan ini ditujukan mitra kelompok tani tentang Cegah Stunting dengan Perbaikan Sanitasi Air Bersih Dan Jamban Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Local Winsdom di Desa Bontomanai Dusun Tala-Tala Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.

Kegiatan PKM ini dilakukan oleh Tim Pengabdi yang terdiri dari Ketua Tim, Dr. Alfina Baharuddin, SKM.M.Kes (Dosen Prodi Kesehatan masyarakat FKM UMI), dan TIM anggota 1 Ir Annisa Junaid, ST.,M.eng (Dosen Teknik Sipil UMI), anggota II Ricky Perdana Poetra, SKM.M.Kes (Dosen Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia)

Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan alumni dan mahasiswa dari Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, dan Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia yang bermitra dengan kelompok Tani di Desa Bontomanai Dusun Tala-Tala.

Ketua Tim Pengabdi, Alfina Baharuddin mengatakan, mengungkapkan kegiatanya mendapat bantuaan sebagai percontohan dalam pembangunan jamban.

"Kegiatan ini mendapatkan bantuan pendanaan dari direktort Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi tahun 2023 dan telah disosialisasikan kepada pemerintah serta masyarakat untuk menjadikan Desa Bontomanai Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros sebagai desa percontohan dalam pembangunan jamban dan pengenalan metode teknik penjernihan air," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa kegiatan PKM  diikuti oleh 30 orang masyarakat yang merupakan anggota kelompok tani tangga Serta 20 orang mahasiswa

"Antusiasme peserta PKM sangat tinggi karena program ini merupakan kegiatan perdana yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Dusun tala-tala khususnya dalam mencegah stunting dengan perbaikan sanitasi dasar dan air bersih," ujarnya.

Adapun pada hari pertama pelaksanaan kegiatan adalah sosialisasi pemaparan materi mengenai stunting dan kualitas air bersih yang dialami oleh mitra yang dibawakan langsung oleh Ketua Tim Pengabdi Universitas Muslim Indonesia yang telah berpengalaman menjadi fasilitator dan mentor berbagai kegiatan pengabdian.

Menurut Alfina Baharuddin, Perbaikan sanitasi dasar yaitu pembuatan jamban percontohan dan pengenalan teknik penjernihan air merupakan kebutuhan utama masyarkat dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat. 

"Hasil diskusi bersama mitra diperoleh informasi masalah kesehatan di Desa Bontomanai. Yang pertama masih  kurangnya kempemilikan jamban yang kedua persoalan teknik penjernihan air dan minimnya pengetahuan masyarakat terkait sanitasi dasar dibidang kesehatan masyarakat ," jelasnya

Sementara anggota 1 tim PKM yaitu Ir Annisa Junaid, ST.,M.eng memberian edukasi terkait teknik jamban sehat percontohan yang bisa diterapkan dimasyarakat. Selama ini sebagaain besar masyarakat tidak memiliki jamban sehingga ketika akan buang air besar mereka pergi ke sungai, semak-semak ataupun di ke hutan dekat pemukiman mereka. 

Selain itu anggota II Tim PKM Yaitu  Ricky Perdana Poetra memberikn edukasi terkait teknik penjernihan air secara sederhana yang bisa diaplikasikan di Masyarakat apabila musim kemarau seperti saaat sekarang ini, dimana sumber mata air mereka menjadi kering, sungai didaerah tersebut juga volume airnya mengalami penurunan, sehingga masyarakat kesulitan air bersih

Abdul Haris selaku Kepala Desa Bontomanai menjelaskan bahwa Program Kemitraan Masyarakat ini Untuk pertama kalinya diselenggarakan di Desa Bontomanai khususnya di desa Tala-Tala mengingat daerah tersebut masih banyak warganya yang belum memiliki jamban dan ketika musim kemarau sangat kesulitan dengan air bersih. 

"Kegiatan PKM ini sangatlah diharapkan oleh masyarakat setempat karena kegiatan ini dianggap mampu meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarat di desanya," terangnya. 

Par

0 Komentar