Putra Sinjai Dr. Syamsumarlin Taha Raih Gelar S3 dengan IPK yang Memuaskan


MAKASSAR, Sulselpos.id - Universitas Negeri Makassar (UNM) baru saja menyelenggarakan Sidang Terbuka Wisuda untuk Program Doktor, Program Magister, Program Sarjana, dan Program Diploma periode Juni di pelataran Menara Phinisi UNM, Selasa (27/06/2023).

Salah satu peserta wisuda merupakan putra daerah asal Kabupaten Sinjai, Dr. Syamsumarlin Taha, S.Pd., M.Pd. resmi di wisuda dan menyandang gelar Doktor di bidang pendidikan.

Sosok sederhana dan humanis ini merupakan dosen Universitas Patria Artha yang memiliki segudang prestasi dan pengalaman menduduki jabatan strategis di kampus UPA diantaranya menjadi Ketua Program Studi D3 Teknik Manajemen Informatika dan juga pernah menduduki jabatan sebagai kepala Laboratorium tingkat Universitas.

Marlin sapaan akrabnya adalah anak pertama dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Muh. Tahang Sakka, S.Ag. dan Ibu Sitti Hafsah Musa berhasil meraih indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3.98 atau predikat Cumlaude pada bidang Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (PPs-UNM).

Saat ditemui awak media Pos Liputan, beliau menceritakan liku-liku perjalanan menjadi seorang mahasiswa program doktor bahwa dirinya sempat memiliki keraguan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang akademik tertinggi. Namun, berkat dukungan orang tua, istri tercinta, sahabat, dan seluruh civitas akademika universitas patria Artha (UPA) mendorong untuk mencoba peruntungan dengan mendaftar menjadi mahasiswa pada program Pascasarjana UNM.

"Saya sempat berpikir, bagi saya pribadi untuk melanjutkan Pendidikan S3 apalagi dengan melihat kondisi pada saat itu memang belum memungkinkan baik dari kesiapan mental maupun dari sisi yang lain. Namun, hal itu dikuatkan oleh sahabat-sahabat yang pada saat itu sedang nyeruput kopi disalah satu warung kopi (warkop) yang berada dibilangan makassar. Mereka terus memotivasi saya untuk tetap melanjutkan studi yang barangkali mereka melihat potensi namun saya sendiri sama sekali belum merasakan hal serupa," jelasnya.

"Kemudian salah seorang dari sahabat mengatakan bahwa kami dengan senang hati akan senantiasa siap mensupport dan mendoakanmu agar dimudahkan seluruh rangkaian proses studi untuk meraih derajat akademik tertinggi (Doktor) sobat," sambungnya.

Semenjak malam itu, ia mulai introspeksi dan berfikir lebih dalam bahwa mungkin saja ada potensi yang harus ditumbuh kembangkan namun, ia belum mampu memaknai maksud dari sahabat-sahabatnya itu.

"Oleh karena itu, keesokan harinya saya pun memberanikan diri untuk mendaftar melalui laman web yang tersedia dan dan alhamdulillah terproses dengan cepat, dari situlah saya meyakinkan diri dengan berdoa “Allahumma Khoirun Fi Kulli Hal” Ya Allah berikanlah yang terbaik dalam setiap hal," kenangnya.

Berkat usaha dan doa-doa yang terlangitkan dari orang-orang terkasih akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Selang beberapa waktu setelah diumumkan kelulusan secara resmi menjadi mahasiswa baru pada PPS-UNM hampir diwaktu yang bersamaan Allah SWT menyempurnakan kebahagiaan itu dengan menjadikannya sebagai salah satu nominasi penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) tahun 2019.

"Ini merupakan salah satu program beasiswa yang disediakan bagi dosen pada perguruan tinggi di bawah pembinaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen di Indonesia," ucapnya.

Dari situlah keyakinannya semakin bertumbuh sembari membulatkan tekad bahwa dalam menjalani setiap proses perjalanan studi memang tidaklah cepat, tetapi rencana Allah sudah pasti tepat.

"Pendidikan merupakan proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang wajib disandang oleh seorang dosen yang berfungsi sebagai aktor intelektual didalam menstimulasi dan mentransformasi ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan dan mencerahkan anak bangsa dalam menyongsong era revolusi industry 5.0," pungkasnya.

Ims

0 Komentar