OPINI, Sulselpos.id - Masyarakat secara gotong royong sekarang bisa dilakukan oleh penyedia jasa. Dalam kehidupan yang semakin lama semakin mengglobal, perubahan itu akan dianggap sebagai suatu kebiasaan karena perkembangan teknologi, transportasi dan komunikasi yang cepat.
Fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat moderen dewasa ini sebuah fenomena baru yang mewarnai kehidupan meraka disebut era global.
Kehidupan manusia diwarnai dengan gaya kehidupan yang serba moderen, baik cara berpakaian, cara makan, cara berbicara, kebebasan belanja, pilhan hiburan, tata busana, dan sebagainya.
Gaya hidup seperti ini merupakan kombinasi dan totalitas dari cara, tata, kebiasaan pilihan serta yang mendukungnya.
Pergeseran nilai-nilai agama dan budaya membuat keresahan dalam kehidupan masyarakat. Banyak penyakit masyarakat semakin hari semakin parah, seperti : kemiskinan, pencurian, minuman keras, narkoba, seks bebas dan sebagainya.
Usaha untuk mengatasi permasalahan ini tidak bisa lagi melalui dakwah konvensional, tetapi dakwah harus menyentuh mereka secara langsung dengan bebagai cara baru. Salah satunya dapat dilakukan melalui pedekatan dakwah yang memiliki inovasi.
Kegiatan dakwah yang dilakukan dengan penuh semangat, menyesuaikan dengan kondisi atau permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, tidak bersifat statis karena persoalan umat saat ini begitu kompleks.
Dakwah dapat dilakukan dengan melihat keadaan masyarakat yang sebenar-benarnya dan mencari metode baru yang lebih menarik dan tepat untuk dilakukan dalam kegiatan dakwah.
Saat ini masalah yang terjadi dalam masyarakat semakin kompleks seiring dengan pengaruh yang dating sebagai dampak globalisasi. Masyarakat dikenal dengan istilah masyarakat moderen.
Masyarakat moderen dapat dilihat dari struktur kehidupan masyarakat yang dinamis dan kreatif untuk melahirkan gagasan-gagasan baru demi kepentingan manusia dalam berbagai sector kehidupan.
Daya fikir dan daya cipta semakin berkembang untuk memformulasikan makna kehidupan dalam konteks yang nyata, yang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya yang setiap saat berlangsung walaupun secara lambat maupun pasti.
Dakwah yang bersifat tidak kaku, tetspi mengalami perkembangan sesuai dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Dakwah saat ini harus bersifat sangat aktif.
Tidak hanya melalui mimbar, tetapi juga melalui aksi nyata. Pemanfaatan media-media yang bisa digunakan dalam kegiatan dakwah harus dimanfaatkan secara optimal.
Melalui dakwah dinamis setiap orang yang menikmati sosial media bisa juga melakukan dengan menshere Kembali materi dakwah yang telah ia nikmati jadi yang berdakwah tidak hanya da’i tetapi semua orang juga bisa melakukan atau berkesempatan untuk melakukanya.
Penulis : Selvi
(Mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Ahmad Dahlan Sinjai)
0 Komentar