Fakultas Pertanian Unhas Sukses Gelar Kuliah Umum "Wirausaha Pertanian di Era Milenial"

Narasumber dan peserta kuliah umum fakultas Pertanian Unhas
MAKASSAR, Sulselpos.id -  Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menggelar kuliah umum dengan tajuk wirausaha pertanian di Era Milenial, Jumat (2/12/22).

Kuliah umum ini merupakan penguatan kemitraan antara perguruan tinggi dan dunia industri bersama dengan PT Dahlia Duta Utama (DUU), Jumat (2/12/22).

Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Pertanian Unhas dengan menghadirkan narasumber dari PT Dahlia Duta Utama yaitu Wakil Direktur Utama PT DUU H.M Suryawansa, S.E.,M.M dan Founder PT DUU yakni Dr.H. Dahlan Said

 Kuliah umum ini di pandu oleh Nur Hardiana dengan dihadiri Antusias Mahasiswa yang memenuhi  ruangan acara. 

Ketua tim Kedaireka Unhas yang sekaligus ketua pelaksana kegiatan, Baharuddin saat sambutan berrharap Mahasiswa dan pemuda milenial tani memiliki pendirian yang kuat dan produktif. Selain membantu masyarakat semoga mahasiswa dan pemuda milenial tani juga bisa mengangkat industri dan bermanfaat bagi kampus.

"Dalam rangka memberikan inspirasi kepada mahasiswa bahwa bagaimana mahasiswa bisa berwirausaha di bidang pertanian. Kami telah bekerja sama dengan PT DDU dalam memproduksi massal, kami punya produk mikrobat agar nantinya bisa magang," ujarnya.

"Sekarang ini dalam rangka MBKM kami sementara memagangkan sekitar 18 orang, agar nantinya mereka bisa menjadi distributor di setiap kabupaten dengan harapan selain membantu masyarakat juga bisa mengangkat industri dan tak lupa juga bermanfaat bagi universitas," lanjut Baharuddin.

"Diharapkan juga kegiatan ini menjadi motivasi mahasiswa fakultas pertanian untuk terus berinovasi. Sebab semua itu sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia pertanian, dengan cara memberdayakan mahasiswa dan pemuda pemuda milenial tani untuk memanfaatkan sumber daya alam, misalnya pertanian di pedesaan secara optimal, profesional menguntungkan dan berkelanjutan," jelasnya.

Sementara itu  Wakil Dekan bidang kemitraan, riset dan inovasi, Mahyuddin menyampaikan beberapa perubahan atmosfer yang terjadi di lingkungan kampus dan harapan kerjasama yang berkepanjangan dengan beberapa bidang yang terjun dalam hal peningkatan pertanian juga sekaligus membuka kegiatan tersebut

"Ada beberapa perubahan atmosfer dalam lingkungan kampus, salah satunya yang diperuntukkan terhadap mahasiswa, selain untuk fokus belajar didalam kampus, mahasiswa juga dituntut untuk belajar diluar kampus," ujarnya 

Wakil Direktur Utama PT DDU Suryawansa, S.E.,M.M Narasumber pertama menjelaskan bahwa sekarang ini generasi milenial sangat penting bagi pertanian indonesia dikarenakan konsep dan metode yang digunakan sangat menarik yaitu pertanian presisi

"Pertanian presisi mulai banyak diwacanakan dan dikembangan di berbagai belahan dunia, walaupun ada beberapa tantangan yang akan dihadapi seperti prasarana penerapan teknologi tinggi yang masih terbatas segingga terbatasnya sumber daya petani dan golongan muda kurang tertarik untuk masuk ke pertanian," jelasnya 

Dirinya juga memaparkan perbandingan jumlah angkatan muda diantaranya generazi Milenial dan Generasi Z.

"Pekerjaan bukan hanya sekedar pekerjaan namun adalah bagian dari hidup mereka namun faktanya angkatan kerja usia milenial justeru merupakan pengangguran tertinggi di indonesia," terannya.

Sedangkan Narasumber kedua Founder PT DDU Dr.H. Dahlan Said melalui virtual zoom menjelaskan tentang Penemuan Pupuk Organik yaitu Agrodyke. 

"Diketahui Setelah penelitian yang panjang dan intensif pada beberapa tanaman, pupuk organik Agrodyke terbukti mampu menghemat biaya dengan mengurangi konsumsi pupuk kimia. Selain itu pupuk organik Agrodyke juga meningkatkan hasil panen dengan kualitas yang baik dan dikategorikan sebagai tanaman organik," kata dr. H. Dahlan Said.

"Diketahui pupuk organik Agrodyke Pupuk organik berteknologi tinggi ini sangat ramah lingkungan dan sangat efektif digunakan," lanjutnya 

Dirinya juga mengungkapkan Agrodyke merupakan pupuk berteknologi tinggi yang didukung langsung oleh tenaga ahli yang mumpuni di bidang pertanian untuk menciptakan pupuk organik berkualitas baik dan sudah diakui di beberapa negara, Seperti Cina, Malaysia, Vietnam, Laos, Ghana, Mesir, Kamerun, Tanzania, Kongo, Uganda dan negara lainnya.

"Banyak pupuk organik yang beredar tapi justru tidak memperbaiki kondisi dan kualitas tanah, tapi kustru merusak lapisan dan kualitas tanah," tutupnya.

Diketahui kegiatan ini dihadiri kurang lebih dari 200 peserta mahasiswa fakultas pertanian.

Imma

0 Komentar