Miris Pasien Diduga Ditolak di RSUD Andi Sultan Daeng Radja : Bupati Didesak Copot Direktur RSUD


BULUKUMBA, Sulselpos.id - Pelayanan kesehatan prima yang dicanangkan pemda selama ini dinilai jauh dari harapan masyarakat. Sehingga Dewan Senior Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (KKMB), Jalal Bachtiar menyesalkan pelayanan di Rumah Sakit Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba karena adanya masyarakat yang ditolak, tidak mendapatkan pelayanan.

RSUD Bulukumba akhir-akhir ini menurutnya memang banyak kejadian yang sangat memiriskan hati masyarakat.

"Miris saya mendengar adanya masyarakat yang ingin berobat ditolak, tidak dilayani dengan alasan tidak sesuai SOP. Hal tersebut tidak boleh dibenarkan, harusnya utamakan dulu pelayanan daripada aturan-aturan yg saya pikir menyusahkan masyarakat untuk berobat," ungkap Jalal Bachtiar melalui pesan rilisnya, Minggu (11/9/22).

Bahkan, Jalal Bachtiar pun tidak habis pikir terhadap kejadian yang menimpa bapak Rusli bersama istrinya yang ditolak, tidak dilayani padahal kondisinya dalam keadaan kesakitan.

Direktur dan Dewasnya harus bertanggung jawab. Buat apa ada kucuran dana dari APBD yang bersumber dari pajak rakyat untuk gaji, insentif Direktur dan Dewasnya?

"Kami sebagai masyarakat yang mendengar kabar tersebut tentu meragukan komitmen Bupati Bulukumba, bahwa wajib masyarakatnya mendapatkan pelayanan medis yang prima,"ujar Bachtiar.

Jalal Bachtiar pun menegaskan akan mendesak Ketua DPRD Khusus Komisi D dan semua pihak terkait agar mengevaluasi kinerja Direktur RSUD, Dewan Pengawas dan manajemen rumah sakit umum Bulukumba, karena dianggap telah mengabaikan nilai manfaat, nilai etika, profesionalisme, nilai kemanusiaan, nilai keadilan serta nilai persamaan hak dan diskriminasi sebagai dasar penyelenggaraan rumah sakit yang prima terhadap masyarakat Kabupaten Bulukumba.

Ia berharap DPRD harus secepatnya bersikap, keluarkan rekomendasi pergantian Dewas dan copot Direktur RSUD yang dianggap gagal dan tak serius melakukan pembenahan dalam hal meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Bulukumba.

Senada dengan Muhammad Rizal setelah mendengar informasi tersebut, dia juga menyesalkan kejadian penolakan pasien. 

"Memang selama ini dirinya sudah mendapatkan banyak informasi terkesan buruk dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Andi Sultan Daeng Radja," Ungkap Rizal yang juga mantan pengurus KKMB Komisariat Unismuh.

"Kita beri waktu 2 kali 24 Jam kepada Ketua DPRD untuk memanggil Direktur RSUD dan Dewan Pengawasnya untuk segera dievaluasi kalau perlu buatkan rekomendasi ke Bupati untuk diganti," terangnya.

Rizal juga mengatakan akan mendesak DPRD untuk secepatnya melakukan rapat dengar pendapat (RDP) membahas semua persoalan yang selama ini terjadi di RSUD Bulukumba. 

"Bukan hanya persoalan penolakan pasien akan tetapi banyaknya angka kematian pasien cesar, melahirkan beberapa waktu lalu," katanya

Apalagi ini soal kemanusiaan, sehingga pelayanan terhadap masyarakat wajib diutamakan, tidak boleh dipandang sebelah mata.

Ia juga menilai Bupati Bulukumba selama ini belum serius dengan komitmennya atas jaminan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tanpa memandang sikaya dan simiskin, keluarga pejabat atau bukan, atau yang berlaku BPJS maupun yang berlaku Umum.

"Kita menginginkan RSUD itu ramai bukan hanya pasien rawat jalan di poli-poli saja, tapi ada pasien dengan penyakit lain datang untuk berobat disitu," ujarnya.

"Kan aneh kalau masyarakat lebih banyak memilih RSUD di Kabupaten Bantaeng yang istrinya akan melahirkan Secara Otomatis akan timbul pertanyaan, ada apa? Apakah memang selama ini pelayanan kita buruk atau bagaimana," tutupnya.

Sampai berita diturunkan masih sementara menghubungi pihak terkait untuk mengklarifikasi.

Pardi

0 Komentar