Sambil Kepalkan Tangan, Ketua Kohati PB HMI : Kami Atas Nama Perempuan Indonesia Menolak Kenaikan Harga BBM


JAKARTA, Sulselpos.id - Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPR RI, Senin (29/8/22).

Aksi unjuk rasa ini, serentak juga dilakukan diberbagai daerah yang dilakukan oleh pengurus cabang dan Badko HMI.

Ketua Kohati PB HMI, Umairoh Fauziah dalam orasinya menyuarakan ketimpangan yang dialami oleh Masyarakat.

"Pada hari ini tanggal 29 Agustus 2022, kami yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam kembali harus turun kejalan dibawah terik matahari untuk sekedar mengingatkan bahwa ketika negara dalam mengambil kebijakan tanpa adanya pertimbangan tentang nasib rakyat yang semakin susah, maka dipastikan gelombang-gelombang perlawanan menjadi sebuah keniscayaan akan bermunculan," ucapnya 

lebih lanjut dia Mengatakan "Bahwa perlu kami sampaikan dan ingatkan kepada Presiden Republik Indonesia dan juga kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang kami hormati, bahwa negara ini masih memegang teguh prinsip demokrasi bahwa pemerintahan ini adalah berasal dari rakyat, serta melaksanakan apa yang dikehendaki oleh rakyat yang kemudian harus dimanifestasikan dalam proses pengambilan kebijakan. Yang artinya pengambilan keputusan apapun harus sesuai dengan keinginan rakyat.
Bahwa apa yang menjadi agenda Pemerintah hari ini tentang rencana menaikkan harga bahan bakar serta rencana menaikkan tarif dasar listrik bagi kami sama sekali tidak memihak kepada rakyat Indonesia," lugasnya.

Diatas mobil komando Ketua Kohati PB HMI menjelaskan Undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 telah merumuskan bahwa perjuangan bangsa Indonesia adalah bertujuan untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, yakni kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dimana setiap warga negara hidup layak, bebas dari penindasan dan penghisapan, bebas dari kemiskinan. Dari kesemuanya itu negara tidak lain hanya untuk mempertinggi kesejahteraan setiap warga negara, keluarga golongan dan masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia sama sekali tidak memberikan ruang kepada pemerintah untuk bertindak atas nama kekuasaan menyusahkan dan menindas rakyat.

Umairoh Fauziah mengungkapkan Apakah kemudian perlu kita mengingatkan bahwa tingkat kemiskinan rakyat Indonesia saat ini masih begitu tinggi

"Apakah Pemerintahan ini akan meninggalkan legasi yang hanya menyengsarakan rakyat. Apa yang kami lakukan hari ini adalah sebagai bentuk kecintaan kami terhadap negara ini, dan juga sebagai mengingatkan kepada pemerintah bahwa ditengah kesengsaraan rakyat jangan menjadi penjajah yang semakin menyengsarakan rakyat," katanya 

"Rencana menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik yang telah menjadi kebutuhan pokok rakyat Indonesia hari ini merupakan langkah yang keliru dimana sama sekali tidak memepertimbangan kondisi rakyat serta efek domino yang akan ditimbulkan," ujarnya.

Ketua Kohati PB HMI ini menjelaskan Kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik akan memicu kemiskinan yang semakin meningkat, upaya negara untuk menumbuh kembangkan sektor UMKM akan terhenti. Dan bukan tidak mungkin pengangguran semakin merajalela akibat PHK dimana-mana, sehingga kita sama sekali tidak beranjak dari slogan selama ini bahwa yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. 

"Yang pasti akibat yang ditimbulkan dari semua itu adalah kerugian yang ditanggung oleh negara akan jauh lebih 
Kami mewakili perempuan indonesia, kami ats nama perempuan indonesia yg saat ini diwakili oleh teman-teman kohati PB HMI menyatakan suara untuk menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan juga tarif listrik yang sedang di gagas oleh pemerintah kita, kami perempuan indonesia, kami pelaku UMKM, dan kami adalah rakyat biasa," pungkasnya.

Diketahui tuntutan aksinya, yaitu : 
1. Himpunan Mahasiswa Islam bersama Rakyat Indonesia dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.
2. Himpunan Mahasiswa Islam bersama Rakyat Indonesia dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik.
3. Himpunan Mahasiswa Islam bersama rakyat Indonesia mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mengusut dan membasmi mafia-mafia Migas di Indonesia.

Pardi

0 Komentar