Pendistribusian Air Bersih Perumda Air Minum Tirta Sinjai Bersatu Kembali Normal


SINJAI, Sulselpos.id - Sempat mangalami gangguan akibat adanya kebocoran pipa dibeberapa titik, Pendistribusian air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sinjai Bersatu kembali normal.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Sinjai Bersatu, Nasrullah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan, lantaran distribusi air sempat tertunda beberapa waktu. 

Dia memahami bahwa kondisi ini sangat mengecewakan pelanggan, namun pihaknya terus berkerja keras dalam menangani setiap permasalahan yang terjadi.

"Kami akan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Terima kasih juga saya ucapkan atas doa dan support dari semua pelanggan termasuk tim teknis, sehingga kami bisa atasi kejadian kebocoran di lima titik," ungkapnya, Rabu (13/7/2022).

Dengan melakukan pengerjaan hingga jam 12 malam bahkan diluar jam lembur, hingga hari ini distribusi air kembali normal.

"Alhamdulillah distribusi air sudah bisa dinikmati kembali oleh pelanggan. Kalaupun mungkin masih ada yang belum mengalir itu disebabkan persoalan teknis atau jaringan instalasi rumah atau jaringan sebelum masuk ke water meter yang biasanya tersumbat," katanya.

Walau demikian, jika terdapat hal seperti ini, Nasrullah meminta kepada pelanggan untuk melaporkan langsung ke bagian pengaduan 

"Kami berharap kepada masyarakat yang memang belum menikmati distribusi air untuk datang langsung melapor ke bagian pengaduan dan InsyaAllah bagian pengaduan akan turun untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara gratis, kecuali ada item yang harus diganti diluar dari water meter," katanya.

Nasrullah menambahkan, Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) merespon cepat dengan melakukan komunikasi pada setiap kejadian yang terjadi. Bupati juga terus memberikan support kepada karyawan untuk tetap bekerja maksimal.

"Kami juga sudah menyampaikan kepada pihak pemerintah terkait apa yang menjadi kendala kami untuk mengantisipasi 1 tahun kedepan bahwa kami butuh pengolahan air di Palla 40.000 liter perdetik, kemudian di daerah Kampala sekitar 30.000 liter perdetik," jelasnya.

Rill/Wiwi

0 Komentar