Green Economy Menuju Blue Economy


OPINI, Sulselpos.id - Seiring berjalannya waktu, berbagai sektor yang ada di Negara ini perlu dikembangkan. Sejauh ini, fokusnya adalah pada konsep ekonomi hijau yang berdasarkan pada dampak sumber daya dari daratan contohnya pertanian. 

Dalam konteks pemulihan dan transformasi ekonomi pascapandemi Covid-19, Indonesia perlu mengambil pendekatan baru dan mencari sumber baru pertumbuhan ekonomi yang lebih komprehensif dan konsisten. 

Nah, salah satunya adalah ekonomi biru. Karena, seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan. Konsep ini mengarah pada pembangunan ekonomi yang seimbang antara upaya pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya laut yang optimal dan berkelanjutan (Kememterian Kelautan dan Perikanan, 2022). 

Oleh karena itu, menurut saya diperlukan adanya pengelolaan  sumber daya yang ada dan pengembangan lebih lanjut dengan tetap memperhatikan lingkungan. 

Selain itu, konsep Ekonomi Biru & Hijau (BGE) sekarang tersebar luas di seluruh dunia karena masalah lingkungan yang  mengancam kelangsungan hidup umat manusia. 

Dalam ekonomi biru, ada beberapa prinsip yang bisa menjadi kunci rencana pembangunan nasional yang didalamnya terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk menerapkannya, diantaranya :

Pertama, kita membutuhkan pemahaman yang lebih jelas tentang nilai  ekosistem lain. Diketahui bahwa  ekosistem laut, disebut juga ekosistem laut, merupakan ekosistem yang terdapat di air laut dan terdiri dari ekosistem laut dalam, ekosistem pantai berpasir dangkal/pesisir, dan ekosistem pasang surut. 

Kedua, menghubungkan ekosistem laut dengan ketahanan pangan secara lebih efektif. Tentu untuk ketahanan pangan di Indonesia, menurut saya beras adalah produk yang paling penting. 

Namun, jika melihat Indonesia dari perspektif maritim,  sektor maritim tentu saja menjadi salah satu sumber pendapatan utama. Hasil laut lokal dapat mendukung ketahanan pangan Indonesia. Perekonomian juga bisa bergantung pada sumber daya laut, termasuk pangan, apalagi jika potensi kelautan ini dikelola dengan baik.

Ketiga, menurut saya konsep pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan sosial, yang merupakan syarat keberlanjutan jangka panjang perusahaan harus dikembangkan. 

Menurut pendapat saya, ekonomi biru  bukan hanya tentang ekonomi kelautan, Tetapi bagaimana menggunakan sumber daya alam dan teknologi yang ada untuk melindungi alam, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi risiko lingkungan dan biaya produksi, konsumsi, menjaga keserasian atau keselarasan antara  alam dan kehidupan manusia. 

Ini adalah tantangan kami. Misalnya, Anda tidak hanya dapat membuang sampah Anda dengan cara yang ramah lingkungan, tetapi Anda juga dapat mengubah yang  baik menjadi  yang bernilai atau bernilai baru.

Misalnya, PT Great Pineapple Lampung. Perusahaan itu awalnya hanya menanam nanas kemudian diolah menjadi berbagai produk. Awalnya hanya ekonomi hijau yang dipraktikkan, namun dalam perkembangan produksinya, limbah kulit nanas diolah menjadi jus dan sisa kulit keringnya dicampur dengan rumput untuk dijadikan pakan ternak. 

Dari sini, kita dapat melihat bahwa jika kita mengelola sumber daya yang ada dengan benar, proses pengelolaan tidak akan sia-sia dan lebih banyak aktivitas akan dihasilkan dalam  model yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, implementasi ini membutuhkan kerjasama  pemerintah dan masyarakat. Pada dasarnya pendekatan pembangunan berbasis ekonomi biru  bersinergi dengan penerapan triple track strategy : Propoor program (pengurangan kemiskinan), Progrowth (pertumbuhan), Projob (penyerapan tenaga kerja), Proenvirontment (perlindungan lingkungan).

Jika keseimbangan antara daya dukung alam (sumber daya)  dan daya dukung lingkungan terganggu, dan tidak mampu menyerap dan mendorong aktivitas penduduk (kualitas, kuantitas, mobilitas penduduk), kehidupan, maka kehidupan kita akan terancam oleh kesalahan kita sendiri yang menyebabkan kerusakan lingkungan.  

Untuk mencegahnya, perlu bagi  kita untuk memahami, mengenali, dan mempelajari (memberdayakan) pentingnya perlindungan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengubah paradigma dan perilaku kita untuk selalu mencari informasi, belajar dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengambil tindakan untuk melindungi dan mengelola lingkungan. 

Jika lingkungan di sekitar kita baik, pasti dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Sebelumnya, kami fokus pada green growth dengan kebijakan untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan. 

Oleh karena itu, blur economy sebagai pembangunan berkelanjutan ini  merupakan modifikasi sekaligus implementasi dari ekonomi hijau dengan motto "langit biru dan laut biru". Artinya, ekonomi tumbuh dan orang makmur, tetapi langit dan laut tetap biru.

Penulis : Mardiana M
(Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah IAIM Sinjai)

0 Komentar