Pusat Bahasa IPI Gowa dan AMINEF Gelar Sosialisasi Beasiswa Fulbright ke Amerika Serikat


GOWA, Sulselpos.id - Bekerja sama dengan AMINEF dan Fulbright, Pusat Bahasa Institut Parahikma Indonesia (IPI) Gowa menggelar Seminar Online berjudul “How to Apply Fulbright Master’s and Doctoral Degree” melalui aplikasi Zoom Meeting, Kamis (10/02/22) kemarin.

Seminar ini menghadirkan Miftahul Mardiyah perwakilan AMINEF sebagai Lembaga yang membawahi beasiswa dan kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat dan Muhammad Ahkam Arifin Dosen Institut Parahikma Indonesia yang juga merupakan grantee Fulbright Doctoral Program tahun 2022.

Dalam seminar virtual ini, para pemateri memberikan penjelasan terkait hal-hal apa saja yang harus siapkan sebelum mendaftarkan diri pada beasiswa Fulbright seperti menyiapkan berkas yang disyaratkan, mengobservasi kampus tujuan, menyiapkan personal statement, hingga pada memilih supervisor.

Beasiswa Fulbright adalah sebuah program beasiswa untuk Internasional untuk para sarjana, pendidik, mahasiswa pasca sarjana dan profesional, didirikan oleh Senator Amerika Serikat J. William Fulbright pada tahun 1946.  

Beasiswa ini dibuka tiap tahunnya untuk semua bidang studi kecuali Kedokteran, kedokteran gigi, Psikologi klinik dan Keperawatan tanpa ada batas usia. 

Terhitung lebih dari 3000 warga Indonesia yang pernah menerima beasiswa Fulbright dari Amerika Serikat ini, diantaranya adalah para tokoh-tokoh penting seperti KH. Agus Salim, Azyumardi Azra, KH. Nasaruddin Umar, Prof. Dr. Din Syamsyuddin dan Ahmad Fuadi.

Kepala Pusat Bahasa IPI Gowa, Arifuddin Balla yang juga merupakan alumni Fulbright mengungkapkan bahwa Pusat Bahasa IPI Gowa akan rutin menggelar kerjasama dengan AMINEF.

“Kita akan rutin mengadakan kerja sama dengan AMINEF selaku penyelenggara beasiswa Fulbright, bukan hanya master dan doktor tetapi juga program lain seperti CCIP, FLTA dan UGRAD,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Institut Parahikma Indonesia yang juga merupakan Grantee Fulbright Doctoral Program tahun 2022, Muhammad Ahkam Arifin juga memberikan motivasi kepada para peserta untuk tidak patah semangat.

"Terus berusaha untuk mendaftarkan diri pada beasiswa yang diinginkan," ungkapnya.

Dalam pemaparannya, Ahkam menyebutkan beberapa kali kegagalannya dalam mendaftarkan diri pada beasiswa hingga lolos dan dapat melanjutkan studi ke luar Negeri pada program magister lalu program doktoralnya.

Seminar virtual ini berjalan interaktif dengan adanya pertanyaan dari para peserta yang begitu antusias terhadap beasiswa Fulbright.

Kemudian, salah satu Mahasiswa Institut Parahikma Indonesia, Andi Iqram Anas juga merupakan mahasiswa program Studi Tadris Bahasa Inggris menjadi penerima beasiswa pertukaran pelajar dalam program UGRAD dan saat ini sedang menempuh Pendidikan di Otterbein University, Amerika Serikat berharap beasiswa Fulbright dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

"Dengan adanya seminar online ini, Institut Parahikma Indonesia mengharapkan tidak hanya para mahasiswa dan alumninya, tapi juga para warga Sulawesi Selatan agar dapat melanjutkan studi di luar negeri yang kelak akan kembali ke Indonesia dan menjadi sumber daya manusia yang dapat memajukan negara pada umumnya dan Sulawesi Selatan pada khususnya," tuturnya.

Diketahui, IPI Gowa terdapat 7 orang Fulbrighter yang merupakan akademisi di Institut Parahikma Indonesia yaitu Prof.Dr. H. Azhar Arsyad, (Rektor IPI), Prof.Dr. Muhammad Yaumi, (Warek I IPI),  Nurwahidah Yusuf (Warek II IPI) dan para dosen seperti Arifuddin Balla, Abdi Rahmat Syam, Fatmawati Akhmad dan Muhammad Ahkam Arifin.

Acara tersebut dihadiri kurang lebih 90 peserta dari berbagai kalangan dan daerah

Penulis : Wiwi
Editor : Haeril

0 Komentar