Ketua Kohati Cagora Geram dan Mengecam Tindak Kekerasan yang Diduga Dilakukan Oknum Dosen


MAKASSAR, Sulselpos.id - Kasus kekerasan yang menimpa EV yang berstatus Mahasiswi UIN Alauddin Makassar diduga dilakukan oleh Seorang Dosen berinisial  AS  mendapat respon serius dari Ketua Kohati Cabang Gowa Raya (Cagora).

Sinarty Yusuf, Ketua Kohati Cabang Gowa Raya mengatakan kasus yang terjadi pada Jumat kemarin yang melibatkan dua orang perempuan sebagai korban akibat dari penamparan salah satu dosen dari UIN Alauddin Makassar. 


Salah satu dari korban tersebut merupakan pengurus Kohati HMI Cabang Gowa Raya.


"Dari kasus tersebut ada beberapa hal yang menjadi catatan penting bagi kita semua khususnya kepada pihak birokrasi kampus. Dosen yang kemudian kita pahami sebagai tenaga pengajar sekaligus sebagai tenaga pendidik ternyata tidak mencerminkan hal tersebut," katanya, pada Sulselpos.id, Minggu (14/11/21).


Sinar sapaan akrabnya menjabarkan sebagai Dosen yang niscaya intelektualnya lebih baik dan harusnya lebih mengutamakan diskusi tapi pada kenyataannya malah mengutamakan otot dan lebih parahnya karena yang menjadi sasaran adalah seorang perempuan. Itu adalah hal yang sangat tidak etis.


"Besar harapan saya selaku Ketua Umum Kohati HMI  Cabang Gowa Raya agar kiranya pihak kampus untuk kemudian turun mengawal kasus ini sampai tuntas dan melakukan tes psikologi kepada para dosen mengingat kasus kasus seperti sudah menjadi konsumsi harian dalam tubuh UIN Alauddin Makassar," tutupnya.


Kasus ini dilaporkan di Polsek Bontomarannu Dengan nomor surat  :STTLP/143/XI/2021/Resgowa/Sek.Btm pada Jumat (12/11/21).


Kapolsek Bontamarannu, Iptu Bahtiar mengatakan akan segera memproses laporan tersebut.


"Segera mungkin kami proses saudara atas laporan itu," terannya singkat.


Diketahui sebelumnya terjadi dugaan pemukulan yang dilakukan oleh oknum AS yang berprofesi Dosen kepada salah satu Mahasiswi yang berinisial EV di BTN Grand Sulawesi, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu pada Jumat (12/11/21) sekitar pukul 13:00 WITA.


Pardi

0 Komentar