KOHATI Berdikari di Masa Pandemi


JAKARTA, Sulselpos.id - Korps HmI wati (Kohati) merupakan wadah bagi perempuan di HMI. Untuk menyuarakan suara dan juga gerakan perempuan dimasa berdirinya hingga kini. 

Nurjannah yang merupakan Bendahara Umum Kohati PB HMI  mengatakan, tak mudah bagi pengurus KOHATI PB yang lahir dimasa pandemi. Tugas dan fungsi harus disesuaikan dengan protokol kesehatan di masa pandemi. 

"Era tranformasi pemikiran dan gagasan secara cepat perlu dilakukan untuk menjalankan roda organisasi," terannya pada awak media, Minggu (22/08/21).

Pengurus Kohati PB  secara cepat menjawab tantangan zaman berbagai aktivitas organisasi telah dilakukan dengan maksimal termasuk menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga untuk ikut andil dalam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat salah satunya kegiatan vaksinasi nasional yang di lakukan pemerintah.

"Ketika Masyarakat sudah di vaksin tentu tak perlu lagi was-was ketika bertemu dan berdialog dengan tetangga secara langsung tetapi tetap wajib mematuhi protokol kesehatan," kata Jhane.

Jhane juga menjelaskan, Saat ini hampir semua merasakan dampak dari pandemi termasuk Para buruh di PHK secara massal akibat sulitnya perputaran ekonomi di dalam perusahaan. Perusahaan mau tak mau harus mengurangi karyawan. Kepala keluarga banyak yang kehilangan mata pencaharian. Keadaan  sudah sangat membosankan

"Para kaum Ibu-ibu dan perempuan millenial sudah ikut meramaikan dunia digital tidak hanya bermain media sosial. Oleh sebagian ibu-ibu rumah tangga era 4.0 di manfaatkan dengan menjadi sales digital salah satunya. UMKM rumahan merambah diberbagai daerah di tanah air. Media sosialpun menjadi market place target penjualan bagi kaum ibu-ibu. Ini membantu para suami untuk menambah pemasukan sehari-hari," ujar Bendahara umum Kohati PB HMI.

Dirinya bersama team mendirikan UMKM berbasis kuliner khas Makassar (Nasi Kuning, Pisang Ijo, Pallumara, Sarabba dll) di Warung Barokah, Jl tegalan 1 B Matraman, Jakarta Timur.

Menurutnya, bergerak di UMKM adalah salah satu cara bertahan hidup dan membantu orang dimasa  pandemi yang sudah hampir dua tahun ini. 

"Sudah saatnya kita tidak saling menyalahkan, yang dibutuhkan hari ini adalah bertindak, peduli, berbagi dan kolaborasi," tegas Nurjannah yang juga merupakan founder lembaga Generasi Milenial Independen Indonesia

Pardi

0 Komentar