Mahasiswa KKN-P IAIM Sinjai Olah Pelepah Pisang Jadi Produk Kerajinan

 


SINJAI, Sulselpos.id---
Pohon pisang dikenal sebagai tanaman yang multiguna. Hal ini disebabkan karena setiap bagian dari pohon pisang memiliki manfaat tersendiri, mulai dari daun, buah, batang, hingga akarnya. Kamis, (11/03/2021).


Namun, selama ini pemanfaatan pohon pisang masih kurang optimal. Terlihat dari kencenderungan masyarakat yang hanya memanfaatkan daun, buah, maupun akarnya, sementara batang atau pelepahnya jarang sekali digunakan.


Tidak sampai disitu, pelepah pisang sendiri memiliki banyak serat, bertekstur, dan kuat. Hal ini menunjukan bahwa pelepah pisang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku produksi. 


Melihat potensi ini, tujuh mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam (FEHI) Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai mengembangkan pelepah pisang menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai tambah. 


Informasi yang berhasil diterima media,mahasiswa ini merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) Angkatan XXVI yang bertempat di Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai yang bekerja sama dengan Ibu-Ibu tim penggerak PKK Desa Pattongko.


Salah satu mahasiswa KKN-P IAIM, Ayu Andira mengatakan jika produk kerajinan tangan ini semuanya terbuat dari pelepah pisang menjadi prdouk ramah lingkungan, seperti tempat tissue, tempat sampah dan pas bunga.


“Kami berharap kerajinan tangan ini, bisa lebih berkembang dan di kenal oleh masyarakat luas dan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat,” katanya.


Dirinya juga mengungkapkan alasan memilih pelepah pisang, karena dikatakannya pohon pisang, paling sering dimanfaatkan buah hingga daunnya saja. 


“Kondisi ini membuat banyaknya sampah batang pisang jadi ada keinginan mencoba untuk mengolah menjadi sebuah produk yang sering digunakan warga seperti tempat sampah dan kami mencoba teknik pemasaran lewat sosial media sehingga produk ini bisa dikenal orang banyak,” tuturnya.


Diketahui, mahasiswa KKN-P IAIM Sinjai yang ada di Desa Pattongko ini berasal dari mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah (Ekos), Perbankan Syariah (Psy) dan Hukum Pidana Islam (HPI) yang berhasil merealisasikan produk ramah lingkungannya bekerja sama dengan tim PKK Desa Pattongko.


“Hal yang dibuat ade-adek ini sangat kreatif dengan memanfaatkan pelepah pisang, adanya produk ini dapat mengembangkan potensi kreatifitas masyarakat setempat dengan bahan dasar pelapah/batang pisang,” kata salah satu warga, Darna.


Aan

0 Komentar