Camat Panakukang Sangat Mengapresiasi Ekspedisi Sebuah Nama


MAKASSAR, Sulselpos.id - Tim Ekspedisi sebuah nama mengunjungi Camat Panakukang, Selasa (9/7/24).

Kunjungan tim Ekspedisi Sebuah Nama Pendakian Gunung Kerinci 3805 mdpl Jambi Sumatera pada agustus 2024mendatang diterima langsung oleh Camat Panakukang Kota Makassar, Muh. Ari Fadli.

Camat Panakukang sangat mendukung ekspedisi ini dengan memberikan support, pesan dan menguatkan misi yang dibawa ke tanah Sumatera. Hal ini dikuatkan karena Camat Pankukang sendiri sebelumnya juga sangat menggeluti Pendakian dan kegiatan lingkungan lainnya. 

"Berangkatnya kapan?, Persiapannya bagaimana?. Yang pasti kita support ya," kata Camat Panakukang saat menerima audiensi Tim Ekspedisi Sebuah Nama yang hadir serta rombongan di ruang rapat lantai 1 Kantor Camat Panakukang, Makassar Selasa (09/7/2024) siang.

Kepada Camat Pankukang, Ketua Tim Pendakian Andi Muh. Alif Saputra menyampaikan rencana ekspedisi pendakian gunung tertinggi kedua Indonesia dan Asia Tenggara 3805 mdpl ini merupakan kelanjutan Ekspedisi Sebuah Nama yang sebelumnya terakhir pada 2019. 

" Lelaki Selatan di Atap Sumatera " tema yang tepat kali ini karena bukan hanya misi pendakian tapi juga mengenal dekat kembali perjalanan Diaspora para pendahulu Sulsel ke Pulau Sumatera pada masa lalu. Sebelumnya Ekspedisi Sebuah Nama menjajaki beberapa gunung di Indonesia, seperti Gunung Rinjani Lombok, Mahameru Jawa Timur, Binaia Ambon dan Gunung Gandang Dewata Mamasa Sulbar. Adapun beberapa agenda tambahan saat misi puncak selesai, yakni aksi sosial berupa berbagi alat tulis/gambar ke adik - adik sekitar kaki pegunungan serta aksi bersih-bersih rumah ibadah maupun sekolah - sekolah.

"Kami berharap Pak Camat Panakukang bisa memberikan kampanye dukungan pada kegiatan ini, untuk menjadi semangat khususnya kepada Tim Ekspedisi Sebuah Nama dan umumnya pada generasi kita saat ini," katanya 

Ia menjelaskan Ekspedisi kali ini beranggotakan 8 dengan berharap bisa memberikan sedikit edukasi, bahwa kegiatan pendakian tidak terpaku pada sebuah puncak akan tetapi juga lebih bisa mendekatkan diri kepada masyarakat, tradisi maupun sosial budaya di kaki gunung serta menyampaikan seluruh masyarakat agar aktivitas pendakian itu bisa berkolaborasi dengan semua industri kreatif, Industri konveksi maupun UMKM lainnya.

"Kegiatan ini juga menghadirkan kemandirian dalam mempersiapkan ke gunung kerinci, mulai pendanaan yang didapatkan lewat kolaborasi dengan industri - industri kreatif dan UMKM yang dalam hal ini penjualan marchindase, dan lainnya," pungkasnya.

Wiw

0 Komentar