Role Model Kepemimpinan di Era Krisisnya Keteladanan

Israyani Amir Ketua HMI Komisariat Dakwah dan Komunikasi Cabang Gowa Raya
OPINI, Sulselpos.id - Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki peranan penting yang diyakini sebagai pembawa pengaruh besar dalam memberikan perubahan, perkembangan, dan menjadi teladan yang patut di contoh. 

Oleh karena itu sebagai pemegang kunci penggerak dan pemegang kekuatan dalam upaya mengarahkan sampai ke titik lahirnya perubahan yang lebih baik, maka seorang pemimpin haruslah menjadi panutan/ contoh (role model). 

Berbicara soal kepemimpinan pasti tidak terlepas dari bagaimana kualitas seseorang dalam memimpin, yang dikatakan pemimpin yang berkualitas adalah mereka yang mempunyai moral dan etika yang baik bukan hanya mereka yang mempunyai keterampilan dan keahlian semata.

Karena pada dasarnya setiap orang mempunyai kapasitas menjadi pemimpin bahkan bisa dikatakan bahwa kita semua memang adalah seorang pemimpin sebagaimana firman Allah dalam Q.s Al Baqarah: 30.”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:” sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” 

Jadi dari ayat tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya kita adalah seorang pemimpin di muka bumi ini yang tentunya ini menjadi tanggung jawab besar bagi setiap individu untuk mengemban amanat tersebut. 

Yang menjadi problem dalam kepemimpinan di masa sekarang ini yakni minimnya etika dalam diri seorang pemimpin yang seharusnya di miliki oleh pemimpin, dan mirisnya, banyak dari mereka yang berwawasan luas, berintelektual, tapi krisis moral, pemimpin yang seprti itukah yang kalian inginkan? 

Yakni pemimpin yang menggunakan kecerdasannya untuk membodohi masyarakat, mereka yang berlindung di balik topeng intelektual. 

Tidak bisa dipungkiri dunia ini semakin maju sehingga pengetahuan dan ranah berpikir semakin tajam, tapi apakah semua itu menjamin seseorang untuk berperilaku sebagai pribadi yang memiliki kualitas yang mampu mengimbangi kemampuan intelektualnya dengan tindakannya yang menanamkan etika yg baik? 

Karena sering kali orang salah menggunakan kemampuannya dalam bertindak. kita fokus mengupgrade ilmu pengetahuan tetapi kita lupa membentuk karakter dan kepribadian, banyak orang cerdas secara intelektual namun sangat minim kecerdasan hatinya.

Sungguh memprihatinkan dunia pendidikan kita saat ini, banyak problem Yang terjadi, dimana harapan kita untuk menciptakan generasi yang terdidik, beretika, lebih bermoral dan berkarakter, yang kita persiapkan untuk menjadi penerus bangsa yakni pemimpin yang berkualitas baik dalam hal intelektual maupun moralnya, tetapi sayang fakta yang terjadi dibalik dunia pendidikan yang menjanjikan kadang tersembunyi noda-noda yang mengatasnamakan kebenaran.

Percaya atau tidak, ini semua adalah imbas dari proses pendidikan yang hanya mengajar kecerdasan intelektual semata namun tidak peduli dengan penerapan nilai-nilai kehidupan yang bermakna sehingga kita miskin akan keteladanan dan itu bisa memicu masyarakat akan apatis dan skeptis terhadap pemimpinnya sendiri.

Maka tidak heran jika sekarang kita dilanda dengan krisis keteladanan, mau tidak mau kita harus menerima kenyataan bahwa kita hidup di era minimnya etika dan moral, oleh karena itu kita harus bangkitkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri menjadi pribadi yang berintegritas, bermoral, serta berintelektual agar kita bisa menjadi teladan bagi mereka yang saat ini berada dalam genggaman orang-orang yang menyalahgunakan kepemimpinannya.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, yang saat ini berstatus pemimpin bagi diri sendiri dan calon pemimpin bagi mereka, harus mampu menunjukkan bahwa kita memang layak disebut sebagai pemimpin yang berkualitas baik itu berkualitas dalam kemampuan intelektual maupun moral.

Generasi ini tidak hanya membutuhkan pelayanan kita tetapi juga membutuhkan teladan kita, menjadi teladan berarti kita menjadi contoh, menjadi contoh berarti kita menjadi role model, menjadi role model berarti kita menjadi patokan. 

Generasi ini butuh keteladanan bukan sekedar kata-kata manis tanpa bukti dan tindakan. 

Untuk menjadi teladan atau contoh (role model) maka kita harus melakukannya terlebih dahulu sebelum mengajarkan kepada orang lain, jadi kita harus melakukan dulu apa yang kita inginkan untuk orang lain lain lakukan, sehingga ketika ada kebenaran yang kita sampaikan kepada mereka dan ketika mereka hendak mengambil komitmen melakukan itu, mereka pasti melihat didalam diri kita ada sebuah keteladanan, ada sebuah contoh, tapi sayang ketika kita berusaha menunjukkan contoh dan keteladanan yang baik pasti akan ada saja komentar negatif yang muncul. 

Tidak bisa dipungkiri kita memang tidak akan terlepas dari komentar-komentar orang lain baik itu dari perilaku baik kita terlebih lagi dari perilaku buruk kita, jadi jangan mau jadi lemah hanya karena komentar-komentar mereka. 

Untuk menjadi seorang pemimpin, pastinya dibutuhkan usaha besar dalam melahirkan perubahan, kita perlu menciptakan jiwa-jiwa muda yang mampu memenangkan masa depan bangsa.

 Ikhtiar kita untuk menjadi pemimpin dalam upaya menjadi seorang teladan, maka kita harus mendapatkan kepercayaan dari mereka yang kita pimpin dengan menunjukkan sikap dan perilaku role model agar mereka memiliki panutan yang patut di contoh dan dijadikan teladan serta cerminan dalam bertindak.

Sebagai generasi muda kita harus banyak memahami tentang kepemimpinan, karena siapa lagi yang akan menggantikan kedudukan pemimpin-pemimpin sekarang kalau bukan kita? Siapa lagi yang akan mengubah dunia kla bukan kita? Maka tanamkan dalam diri bahwa kita adalah bibit-bibit pemimpin yang akan mencegah dan memperbaiki kehancuran yang sudah terjadi dan yang akan terjadi. 

Anggaplah dunia kita saat ini sudah mengalami kehancuran dimana-mana, kedamaian sudah tidak dipedulikan karena kepentingan pribadi.

Saya hanya ingin mengatakan bagaimana kabar anda para pemimpin yang dipersetan kemewahan? Ohh jelas sangat nyaman bukan? Saya penasaran apakah anda pernah berada di satu waktu yang saat itu muncul dibenak anda kesadaran akan hal apa yang anda lakukan? Iya mungkin saja, nah disitulah hati anda di ketuk tapi sayang anda lupa tempat dimana menaruh kunci untuk membuka gembok pintu hati anda. 

Di era krisisnya keteladanan ini, tentu sangatlah penting lahirnya sosok teladan yang dapat menjadi role model untuk mereka yang diteladani karena kondisi sekarang menunjukkan semakin minimnya orang-orang yang mampu dijadikan sebagai teladan, sudah seharusnya kita berlomba-lomba menunjukkan kebaikan bukan malah sebaliknya yang dimana-mana ditampakkan hanya perlakuan negatif yang dijadikan sebagai contoh yang dapat merusak generasi penerus bangsa. 

Tidak heran, jika seiring berjalannya waktu, kondisi negara kita semakin kacau hal itu dikarenakan sudah krisisnya keteladanan dalam diri kita. 

Maka dari itu pentingnya kita menanamkan kesadaran dalam diri jika kita sulit memperbaiki orang lain minimal kita perbaiki diri sendiri terlebih dahulu karena sesungguhnya perintah terbaik itu berasal dari pikiran kita sendiri, bukan dari orang lain, dan tidak menggunakan orang lain sebagai alasan.

Penulis : Israyani Amir
Ketua HMI Komisariat Dakwah dan Komunikasi Cabang Gowa Raya

0 Komentar