Skenario Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Pasca Covid


OPINI, Sulselpos.id - Wabah corona memaksa semua Negara untuk merevisi perencanaan pembangunan mereka. Target disesuaikan secara realistis, asumsi diubah sesuai keadaan sekarang dan prioritas program jangka pendek dialihkan sebagian besar untuk mengatasi Pandemi Covid-19. 


Sementara kebijakan pembangunan padat modal seperti infrastruktur dilakukan moratorium dan akan dikaji untuk dilaksanakan kembali setelah periode tanggap darurat Covid-19 dinyatakan berakhir.


Desain perencanaan jangka menengah tersebut kini harus mengalami berbagai pergeseran ketika tahun 2020, tahun awal periode RPJMN, difokuskan pada penanganan covid-19. 


APBN 2020 difokuskan untuk mitigasi Covid-19 agar dampak ekonomi dan sosial akibat virus ini dapat diminimalkan sampai keadaan bisa segera pulih. 


Penanganan pandemi Covid-19 mengubah rencana dan strategi pembangunan berbagai sektor yang telah dipersiapkan Pemerintah Indonesia, salah satunya target pembangunan yang berubah seiring dengan perubahan proses kerja.


Perencanaan pembangunan pasca covid-19 merupakan tantangan berat bagi seluruh negara di dunia. 


Indonesia harus dapat menyusun skenario sendiri dengan asumsi bahwa obat paten dan vaksin baru akan ditemukan dan yang pasti tidak akan terjadi dalam jangka pendek. 


Bagaimana menggerakkan ekonomi ketika kehidupan normal baru memerlukan perubahan budaya yang sangat drastis akan perilaku masyarakat. 


Menurut Muhyiddin untuk skenario perencanaan pembangunan jangka menengah pada masa kehidupan normal baru ini Pemerintah mempunyai 3 alternatif pilihan strategi. 


Pertama, tetap dengan rencana semula yang sudah tertuang dalam RPJMN 2020-2024, dengan sedikit penyesuaian program untuk mengakomodir kehidupan normal baru dalam ancaman Covid-19.


Kedua, melakukan penyesuaian program dan target secara moderat dengan mendasarkan asumsi yang sudah diperbaharui sesuai situasi dan kondisi pandemi Covid-19, kemudian mempertahankan program dimana asumsi-asumsi yang menjadi dasar masih relevan dan masih bisa disesuaikan dengan keadaan pasca Covid-19.


Ketiga, merombak seluruh program dan target-target yang ditetapkan berdasarkan berbagai asumsi dan perkembangan baru pasca Covid-19 dan krisis ekonomi yang mengiringinya. 


Dalam hal ini semua program yang telah ditetapkan di RPJMN 2020-2024 dikaji ulang, dirumuskan kembali strateginya dan dijadwal ulang periode pelaksanaannya.


Adapun perencanaan pembangunan jangka menengah yang bisa diterapkan di indonesia untuk meningkatkan pembangunan ekonomi yaitu dengan melakukan perbaikan sumber daya manusia (SDM) dan penyesuaian program dalam menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan kehidupan normal baru.


Melakukan perbaikan pasar tenaga kerja secara moderat dengan mendasarkan asumsi yang sudah diperbaharui sesuai situasi dan kondisi pandemi Covid-19.


Kemudian mempertahankan program-program pasar tenaga kerja  dimana asumsi-asumsi yang menjadi dasar masih relevan dan masih bisa disesuaikan dengan keadaan pasca Covid-19, meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan kegiatan ekonomi.


Perencanaan pembangunan merupakan  kerangka yang dibangun dengan hati-hati yang memiliki cakupan jangka panjang. Hal ini biasa digunakan untuk membantu komunitas di berbagai situasi.


Pada perombakan ini Pemerintah perlu memasukkan unsur revolusi budaya dimana protokol kesehatan bersama Covid-19 harus menjadi panduan hidup masyarakat Indonesia dalam jangka menengah, bahkan jangka panjang.


Penulis : Karmila

(Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIM Sinjai)


Tulisan Tanggung Jawab Penuh Penulis

0 Komentar