Kasus Dugaan Korupsi 17 M di Takalar, DPP OPM Geruduk Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulsel


MAKASSAR, Sulselpos.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Pergerakan Mahasiswa (OPM) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulawesi Selatan, Rabu (15/09/21).

Aksi yang diikuti oleh puluhan Massa DPP OPM ini mendesak Plt Gubernur Sul-Sel evaluasi Kinerja PLH Kadis dan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulsel.

Ini langsung disampaikan oleh Jendral Lapangan, Sadam Husein dalam orasinya dihadapan puluhan massa aksi.

"Adanya dugaan kejanggalan yang terkesan mangkrak pada kegiatan proyek pengadaan dan instalasi driver irrigation yang dilaksanakan oleh PT Daya Santosa Rekayasa dan CV Tiga Putra pada satuan kerja Dinas tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan yang menggunakan dana APBD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020 senilai 17 miliar lebih olehnya itu kami turun aksi untuk mempertanyakan kasus tersebut," terangnya.

Sadam juga mengungkapkan lokasi kejanggalan proyek itu di Kabupaten Takalar.

"Dengan titik lokasi kegiatan di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan maka dengan itu kami menduga ada praktek yang terselubung didalam tubuh Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan perkebunan," tegasnya.

Sementara itu, Andi Oddang selaku Kasih Plh Lahan dan Irigasi mengungkapkan sudah meninjau lokasi proyek yang dipermasalahkan DPP OPM.

"Saya sudah mendatangi Senin lalu tempat tersebut dan betul ada kejanggalan sementara dalam tahap pemeriksaan Inspektora, BPK dan pihak yang mengerjakan juga kami sudah panggil dan saya mengakui data adik-adik Mahasiswa lebih lengkap dari saya," katanya pada massa aksi.

Lebih lanjut dia menjabarkan "Saya belum bisa bicara panjang lebar, soalnya saya baru satu bulan diamanahkan di Kasih Plh," ungkapnya.

Namun hal ini membuat kecewa massa aksi soalnya data yang dikeluarkan jauh lebih lengkap dari pada data dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan.

"Kami cukup kecewa, ada banyak pertanyaan itu tidak bisa dijawab, apa lagi data kami jauh lebih lengkap, padahal mereka sudah turun tinjau langsung maka yakin Minggu depan massa aksi akan jauh lebih banyak dari pada ini," pungkas Sadam.

Adapun tuntutan aksi diantaranya : 
1. PLT Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan untuk mengevaluasi kinerja Kepala Bidang.

2. Kejati Sulsel harus menyelidiki indikasi dugaan korupsi dalam proyek pengadaan dan instalasi-irigasi di Kabupaten Takalar.

Diketahui aksi ini dikawal ketat satuan Polisi Pamon Praja dan Personil Polrestabes Makassar.

Pardi

0 Komentar