SINJAI, Sulselpos.id - Pemerintah Desa (Pemdes) Saohiring menggelar rembug stunting di aula Kantor Desa Saohiring, Kecamtan Sinjai Tengah, Kamis (12/08/21).
Rembug stunting diselenggarakan sebagai wadah musyawarah antar pemerintah desa, BPD dan kader kesehatan serta masyarakat dalam bidang penanggulangan stunting di desa saohiring.
Hal itu dikatakan oleh Pj Kepala Desa Saohiring, Rahmatullah Amir bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk pemecahan jalan keluar untuk sebuah masalah di desa.
“Tujuan kita melaksanakan kegiatan rembug stunting ini kita jadikan forum untuk pemecahan serta mencari jalan keluar untuk masalah penanggulangan stunting khususnya di Desa Saohiring,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perpuskesmas Manimpahoi diwakili oleh Sri Hastuti Handayani mengatakan bahwa pencegahan stunting harus di tanggulangi sejak dini.
“Pencegahan stunting harusnya kita tanggulangi sejak sedini mungkin, diantaranya dengan memperhatikan asupan gizi ibu hamil,” tuturnya.
Selain itu, Camat Sinjai Tengah yang diwakili A. Asda Kadir menyampaikan bahwa apa yang diputuskan merupakan hasil kesepakatan bersama.
“Apa yang akan diputuskan dalam rembuk stunting ini merupakan hasil kesepakatan bersama terkait pencegahan permasalahan stunting di Desa Saohiring dan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa Tahun Anggaran 2022,” jelasnya.
Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Saohiring, Wahyuniar dalam laporannya menyampaikan jumlah kasus stunting di Desa Saohiring sebanyak 12 orang.
“Jumlah kasus stunting di desa saohiring pada tahun 2021 yaitu sebanyak 12 orang anak serta 9 orang Bumil KEK. Semua sasaran stunting dan Bumil KEK yang menjadi perhatian pemerintah desa mengalami kenaikan berat badan,” tutup Wahyuniar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pendamping Desa, Bhabinkatibmas Desa Saohiring, Anggota BPD Saohiring, Tenaga Kesahatan Puskesmas Manimpahoi, Kepala Dusun Se-Desa Saohiring, TP PKK Desa Saohiring, Kader Posyandu, Posbindu dan Posyandu lansia desa Saohiring.
Haeril
0 Komentar