Fang Iful: HMI begini dan tidak begitu

 



OPINI, Sulselpos id---
Coba diperhatikan dan renungkan, dengan kebesaran HMI sebagai satu satunya organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia pastilah banyak sekali yang membenci dan tidak menyukainya, sehingga fitnah dan tuduhan terhadap HMI selalu datang silih berganti. Kondisi ini anggap wajar, karena proses berdirinya HMI pun mengalami hal demikian bahkan lebih dari itu. Kata pembenar yang tepat ialah , itu merupakan bagian dari hukum alam, apa yang ada di muka bumi ini tidak mungkin semua suka dan juga mungkin semua tidak suka, selalu ada perdebatan di dalam yang mewarnainya.itulah yang disebut dengan kehidupan, itulah yang disebut keindahan, indah dalam perbedaan, indah dalam pertentangan serta indah dalam pikiran. Peribahasa yang tepat ialah bahwa semakin tingginya pohon, maka semakin kuat angin yang berhembus. Begitupun yang dialami HMI dari masa kemasa selama ini dan hingga saat ini. 


Secara historis HMI besar seperti sekarang ini tidaklah mudah dan mengalami proses perjuangan yang panjang baik fisik, hasutan, caci maki selalu menghampiri untuk membunuh eksistensi HMI dikala itu.tantangan yang terjadi yang mengancam HMI lebih kompleks jika dibandingkan kondisi Sekarang , misalnya tak sedikit yang mengatakan HMI merupakan organisasi yang beraliran sesat, mengajarkan Islam garis keras,teroris atau bahkan tuduhan-tuduhan dalam bentuk dan kata-kata lain yang itu tidak berdasar sama sekali. Tuduhan-tuduhan dan fitnah tersebut tidaklah dapat dibuktikan dan dipertanggung jawabkan atas kebenarannya, sebab apa yang dikatakan tak lain hanyalah untuk menjatuhkan dan ingin membunuh eksistensi HMI. Begitu banyak kalangan yang tidak menginginkan HMI terus besar, berkembang dan mendominasi jabatan? baik di lingkungan kampus maupun di republik ini. 


Akan tetapi, dari apa yang di urai tersebut diatas kiranya dapat kita lihat dari HMI secara kelembagaan semata,namun pada kondisi sekarang tentu sedikit mengalami pergeseran pandangan yang itu lebih ditujukan kepada "aparat" (tapi bukan kader) HMI ketimbang HMI secara kelembagaan. Tak jarang orang keliru dan salah kaprah dalam memaknainya sebut saja kesalahan perbuatan yang dilakukan oleh seorang aparat HMI atas tindakannya berakibat rusaknya nama baik HMI secara institusi. dari sini pula seolah aparat HMI dengan HMI secara kelembagaan diantara keduanya tidaklah dapat dipisahkan satu sama lainnya. Padahal jika akal pikiran yang objektif dalam melihatnya, jelas itu merupakan sesuatu yang berbeda dan terpisah. Itulah yang dinamakan profesional pikiran. Sehingga tidak ada alasan atau fitnah bahwa HMI bersalah sebagaimana yang dituduhkan. 


Berpikir baru berbuat, merenung baru berucap, terbukti baru bertindak itulah yang harus di pedomani oleh setiap orang yang melihat HMI dari luar. Adil dalam berpikir dan tindakan merupakan kunci dalam menjalani kehidupan. Bahwa HMI tidak seperti apa yang mereka pikirkan , HMI tidak seperti apa yang mereka bayangkan dan HMI tidak seperti apa yang mereka tuduhkan. HMI merupakan bagian dari umat dan rakyat Indonesia sebagaimana proses perjalanannya. Sebagai kata penutup, guna tidak terjebak dengan bahasa liar yang beredar, percaya baik,tapi menganalisa lebih baik lagi,dengan begitu kita bisa terhindar dari fitnah dan tuduhan yang berasal dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Bukankah ada dusta yang samar, yaitu saat seseorang menyampaikan informasi dari orang yang tidak diketahui kredibilitasnya.


Penulis: Fang IFUL (Kabid Lingkungan Hidup dan HAM HMI Cabang Sinjai)


       *Tulisan Diluar Tanggung Jawab Redaksi*

0 Komentar